KLB Demokrat Jadikan Moeldoko Ketum, Mahfud MD Bocorkan Reaksi Jokowi

11 Maret 2021, 14:38 WIB
Mahfud MD dan alm. Artijo Alkostra, berbatik biru, hakim yang dijuluki algojo koruptor /ANTARA/


SEPUTARTANGSEL.COM - Sengketa Partai Demokrat sehingga terjadinya Kongres Luar Biasa (KLB) yang melibatkan pemerintah yakni Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menimbulkan berbagai spekulasi. 

Banyak yang mengatakan bahwa KLB yang dilakukan di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu dengan mandaulat Moeldoko sebagia Ketua Umum Partai Demokrat disebut ada campur tangan pemerintah pusat.

Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memberikan tanggapan apapun perihal keterlibatan anak buahnya yang merupakan bukan kader Partai Demokrat tetapi merebut jabatan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagi Ketua Umum.

Baca Juga: Ikut KLB Demokrat dan Mendukung Moeldoko, 2 Ketua DPC Dipecat AHY

Baca Juga: Sebatas Tawaran Konsultasi dan Pelatihan, Komandan Misi NATO Ungkap Tidak akan Rebut Peran AS di Irak

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menanggapi spekulasi tersebut. Dia mengatakan bahwa Jokowi tidak tahu menahu perihal KLB yang menjadikan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Menurut Mahfud MD, Jokowi bahkan tidak mengetahui kalau Moeldoko turut hadir dalam acara KLB tersebut.

Hal ini disampaikan Mahfud saat berdialog dengan presenter terkemuka, Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa.

"Ketika akan berangkat itu, (Presiden Jokowi) betul-betul tidak mengetahui. Jadi pada hari Senin itu saya bertemu Pak Jokowi, saya tanya, (beliau jawab) 'waduh saya nggak tahu betul itu'," ujar Mahfud MD, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Najwa Shihab.

Baca Juga: Indonesia Diundang UNESCO untuk Program Digitalisasi Aksara Nusantara di Konferensi Tingkat Internasional, Loh

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Sumedang, 27 Meninggal Dunia dan 39 Dirawat di RSUD Sumedang

Ia menerangkan bahwa Moeldoko sama sekali tidak bercerita atau memberitahu soal dirinya yang hendak mengikuti KLB Demokrat.

Menko Polhukam mengaku baru mengetahui keterlibatan Moeldoko dalam KLB itu pada malam hari usai diselenggarakannya KLB.

Mantan Menteri Pertahanan itu mengaku tidak menyangka bahwa akan ada kisruh gerakan pengambilalihan Partai Demokrat yang diketuai oleh AHY tersebut.

"Sampai Kamis pagi kita tidak tahu kalau akan ada KLB, baru sorenya itu baru ribut orang sudah sampai di Medan semua. Saya bilang hebat juga nih gerakan diam-diamnya tiba-tiba meledak di Medan," tuturnya.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Minta KPK Periksa Gubernur Anies Baswedan Terkait Dugaan Kasus Korupsi Rumah DP 0 Rupiah

Baca Juga: Mantan Mufti Agung Yerusalem Sekaligus Imam Masjid Al-Aqsa, Syekh Ikrima Sabri Ditangkap Polisi Israel

Lebih lanjut, Mahfud MD menerangkan bahwa jika Jokowi ikut campur dan melarang KLB Demokrat ini, nantinya akan muncul lagi kritik terhadap Presiden RI ke-7 itu.

"Itu juga akan ada yang protes lagi, 'apa itu kan hak politik, sejak dulu nggak ada orang melarang begitu', akan ada orang yang bilang begitu," katanya dengan jelas.

Ketika ditanya soal tanggapan mengenai tudingan istana ikut terlibat dalam KLB Demokrat ini, Mahfud MD menegaskan bahwa Jokowi secara pribadi tidak merasa terganggu dengan kisruh yang terjadi di Demorkat, yang melibatkan pejabat istana.

Baca Juga: Rusia Sambut Hangat Amerika Serikat dalam Rencana Kesepakatan Nuklir Bersama Iran

"Tetapi kalau saya melihat kesan presiden, ya happy-happy saja tuh. Artinya dia kaget betul ketika tahu bahwa Pak Moeldoko ikut. Tetapi beliau tidak merasa bahwa 'ini merusak anu dan bla bla', (presiden) diam aja tuh," tutur Mahfud MD.

Meskipun demikian, Mahfud MD mengaku tidak bisa memprediksi keputusan yang akan diambil presiden.

Artikel ini telah tayang di PR Depok dengan judul: Mahfud MD Ungkap Jokowi Tak Tahu Menahu Soal Kisruh di Demokrat: Presiden Tak Terganggu dan Happy Saja Tuh

Baca Juga: Menegangkan, Kantor Misi Perdamaian PBB dan Uni Afrika di Somalia Dihantam Peluru Mortir

Menurutnya, Jokowi tak jarang mengambil keputusan yang tiba-tiba dan tidak terprediksi oleh siapapun.***(PR Depok /Annisa.Fauziah)

Editor: Muhammad Hafid

Tags

Terkini

Terpopuler