SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah ikut angkat suara terkait isu pengambilalihan paksa atau kudeta Partai Demokrat.
Fahri Hamzah pun mengaitkan hal tersebut dengan kisruh di kubu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) beberapa waktu lalu.
"PKS: AD/ART diubah sepihak supaya saya mudah dipecat.
PD: AD/ART diubah supaya seorang mudah jadi ketum," kata Fahri, dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @Fahrihamzah pada Minggu, 7 Maret 2021.
Baca Juga: Kaesang Jadi Trending Twitter, Netizen: Ibu Mana yang Engga Sakit Hati Anaknya Tiba-tiba Dighosting?
Baca Juga: 7 Tips Membuat Kopi Jadi Menyehatkan, Hindari Ngopi di Atas Jam 2 Siang
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia itu mengungkapkan bahwa setelah dirinya dipecat dari PKS, ia pun menempuh jalur hukum.
Lebih lanjut, Fahri mengatakan dirinya percaya bahwa kezaliman tidak akan bertahan lama.
Menurutnya, sepandai-pandainya seseorang memainkan kekuasaan, suatu saat akan tumbang juga.
"Setelah dipecat, saya menempuh jalur hukum. Saya percaya Kezaliman takkan bertahan lama. Se-pandai2 memainkan kekuasaan suatu saat akan tumbang juga!" tegasnya.
Sebelumnya, diketahui Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dilantik sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB).
KLB yang diadakan di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jum'at, 5 Maret 2021 itu dianggap ilegal dan inkonstitusional karena bertentangan dengan AD/ART, serta tidak mendapat izin dari Majelis Tinggi Partai.***