SEPUTARTANGSEL.COM - Isu terlibatnya Front Pembela Islam (FPI) ke dalam Islamic State of Irak and Suriah (ISIS) santer dibicarakan oleh publik, bahkan sempat menjadi trending di twitter beberapa waktu lalu.
Selain Munarman, nampaknya Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab juga tak lepas dari pemberitaan tersebut.
Namun, belakangan Habib Rizieq disebut-sebut tidak pernah terlibat bahkan terang-terangan menentang ISIS.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Luqman Hakim pun angkat suara.
Menurut Luqman, jejak keterlibatan digital tidak mudah dihapus.
"Dikira jejak digital mudah dihapus. Padahal bertebaran jejak dukungannya pada ISIS," kata Luqman, seperti dikutip Seputartangsel.com dari akun twitter @LuqmanBeeNKRI pada hari Minggu, 7 Februari 2021.
Baca Juga: Moeldoko Mau Kudeta Demokrat, SBY, Prabowo Subianto, dan Wiranto Dibawa-bawa oleh Musni Umar
Baca Juga: Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo Temukan Pompa Tidak Berfungsi Saat Inspeksi Banjir Semarang
Menurut Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, masyarakat Indonesia masih mudah dibohongi.
"Tersirat anggapan manusia Indonesia mudah dikibuli dg kebohongan," lanjutnya.
Selain itu, Luqman mengatakan bahwa sebagai seseorang yang memahami agama, seharusnya paham bahwa berbohong adalah dosa.
Baca Juga: Laut Natuna Utara Belum Selesai, Kini China Mengklaim Perairan di Senkaku Jepang
Baca Juga: Memanas, Joe Biden Diberi Waktu 2 Minggu, Ini Ancaman Iran ke AS jika Tak Selesaikan Perjanjian
"Sbg orang yg ngaku ustadz, harusnya paham bhw bohong adlh ibu dari segala dosa. Astaghfirullah," tutupnya.***