Setelah Moeldoko, Menko Luhut Juga Terseret Isu Kudeta Demokrat, Rocky Gerung: Sudah Ketahuan

4 Februari 2021, 13:50 WIB
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko. /Foto: Instagram @dr_moeldoko/


SEPUTARTANGSEL.COM - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dituding rencanakan kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.

Meski sudah mengakui bahwa dirinya terlibat dalam beberapa pertemuan dengan para kader Demokrat dan membantah isu kudeta, namun nampaknya isu yang melibatkan mantan Panglima TNI itu belum juga surut dan kian memanas.

Bahkan, nama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan juga diseret dalam isu yang sama, yaitu kudeta AHY dari Demokrat.

Baca Juga: Insentif Nakes Dipotong, Pemerintah Jadi Bulan-Bulanan Netizen

Baca Juga: Insentif Tenaga Kesehatan Covid-19 Dipangkas 50 Persen oleh Kemenkeu, Ini Besaran Gajinya per Bulan

Menanggapi hal ini, Pengamat Politik Rocky Gerung mengatakan bahwa isu tersebut adalah serial bersambung yang sudah ketahuan ujungnya.

Rocky menganalogikan Moeldoko sebagai 'deep throat' dalam skandal Watergate.

Secara lebih lanjut, Rocky mengatakan bahwa diseretnya Luhut dalam isu tersebut karena Moeldoko ingin mencari 'patron' atau pelindung.

Baca Juga: Alhamdulillah, Karyawan dan Pelaku Usaha Dibabaskan Pajak Penghasilan oleh Kemenkeu hingga Juni 2021

Baca Juga: Kenang Kasus Rasisme Apex Legends Hadirkan Lencana Black Lives Matter, Sebagai Bukti Solidaritas

Pasalnya, keterlibatan Luhut Binsar Panjaitan tidak ada kaitannya dengan isu kudeta Partai Demokrat.

"Mungkin Pak Luhut dijadikan jembatan untuk memberi tahu pada Pak Jokowi bahwa tidak ada apa-apa. Saya berpikir bahwa Pak Jokowi mungkin masih kasih tanda curiga pada Pak Moeldoko," kata Rocky, seperti dilansir dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada hari Kamis, 4 Februari 2021.

"Karena Pak Moeldoko pasti belum melapor pada Pak Jokowi. Dalam dua hari Pak Jokowi nunggu sebetulnya tuh, karena surat AHY itu sudah terbuka pada publik jadi tetap Pak Jokowi dapat bola panas. Kan dia mesti jawab surat itu," lanjutnya.

Baca Juga: Dituding Kudeta AHY dari Demokrat untuk Maju Pilpres 2024, Refly Harun: Moeldoko Termasuk Sial

Baca Juga: Waduh, Amerika Serikat Mulai Khawatir dengan Kekuatan China, Jenderal NATO ungkap Alasannya

Rocky menuturkan bahwa sebaiknya Moeldoko memberitahukan Jokowi tentang keadaan yang sebenarnya.

Selanjutnya, mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia (UI) itu menilai bahwa gerak-gerik Moeldoko di hadapan pers terlihat mencurigakan.

Pasalnya, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu terlihat seperti sedang menenangkan sesuatu yang sedang bergejolak.

Baca Juga: Moeldoko Anggap Isu Kudeta Dirinya kepada AHY adalah Dagelan dan Lucu-lucuan

Baca Juga: Pemprov Bagikan Bantuan Sosial Tunai (BST) Rp300 Ribu untuk Warga DKI Jakarta, Simak Detailnya

"Kita tahu bahwa tubuh kita merekam pengalaman hidup kita, otak kemudian mensensor mana yang boleh diucapkan, mana yang tidak boleh diucapkan," ujar Rocky.

Oleh sebab itu, Rocky berpendapat bahwa sebaiknya Moeldoko mengambil langkah bijak, bukannya terus-menerus bersikap denial agar tidak semakin tertekan.

Termasuk meminta tolong kepada tokoh senior yang memiliki kapasitas.

Baca Juga: Siapkan Lahan Pemakaman Baru Bagi Pasien Positif Corona, Anies: Tingkat Kematian Jangan Sampai Meningkat

Baca Juga: Hati-Hati, BMKG Beri Peringatan untuk 3 Wilayah di Jakarta, Hari Ini Ada Apa?

"Saya usulkan Pak Moeldoko minta seseorang yang betul-betul punya kapasitas senior untuk mencari kalimat yang efektif gitu, yang sedikit diplomasi tapi dengan cara itu bahasa tubuh Moeldoko diselamatkan," tuturnya.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler