Jokowi Sebut Banjir Kalsel Karena Curah Hujan Tinggi, Klop dengan Hasil Penyelidikan Bareskrim

24 Januari 2021, 21:13 WIB
Foto udara kondisi Sungai Hantakan pascabanjir bandang di Desa Alat, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Rabu (20/1/2021). Banjir bandang yang terjadi pada Rabu (13/1) malam tersebut mengakibatkan sejumlah fasilitas umum dan jalan rusak parah serta sembilan orang dinyatakan meninggal dunia dan enam orang lainnya hilang. /Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Nova/Bay/wsj./

SEPUTARTANGSEL.COM – Banjir besar di provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pekan lalu, menyisakan tanda tanya besar di benak publik.

Sebagian aktivis dan pemerhati lingkungan menuding berubahnya fungsi lahan dari hutan menjadi perkebunan kelapa sawit sebagai salah satu penyebabnya.

Namun, Presiden Jokowi punya analisis berbeda. Menurut Jokowi, banjir besar di Kalimantan Selatan terjadi lantaran curah hujan yang tinggi.

Baca Juga: Update Covid-19 Tangsel 24 Januari 2021, 4.883 Positif Corona dan 10.823 Orang Dalam Pengawasan

Baca Juga: Kasus Harian di Atas 10.000, Besok Atau Lusa Tembus Sejuta Kasus Positif Covid-19

"Curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut-turut sehingga daya tampung Sungai Barito yang biasanya menampung 230 juta meter kubik sekarang ini masuk air sebesar 2,1 miliar kubik air sehingga memang meluap di 10 kabupaten dan kota," kata Jokowi saat mengunjungi lokasi banjir, Senin 18 Januari 2021.

Saat mengunjungi Kelurahan Pekauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan itu, Jokowi juga menyatakan banjir besar yang melanda 10 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan adalah yang pertama dalam 50 tahun terakhir.

"Hari ini saya meninjau banjir ke Provinsi Kalimantan Selatan yang terjadi di hampir 10 kabupaten dan kota. Ini adalah sebuah banjir besar yang mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi di provinsi Kalimantan Selatan," kata Jokowi dikutip Seputartangsel.com dari Antara.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang Kasus Covid-19 Hari Ini Melesat Tinggi

Baca Juga: Viral, Siswi Non Muslim Dipaksa Pakai Hijab Oleh Pihak Sekolah, Begini Kata KPAI

Polri pun secara khusus menerjunkan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) untuk melakukan penyelidikan terhadap penyebab banjir di Kalimantan Selatan.

Kesimpulan dari hasil penyelidikan tersebut ternyata selaras dengan apa yang disampaikan Jokowi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Div Humas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono mengungkapkan, dari penyelidikan tersebut berhasil ditarik kesimpulan bahwa penyebab utama banjir di Kalimantan Selatan adalah akibat curah hujan tinggi.

Baca Juga: Cantik-cantik Tukang Parkir, Tapi Bukan Sembarang Jukir

Baca Juga: Astagfirullah, Ada 197 Bencana di Indonesia Sepanjang Januari 2021, Begini Kata BNPB

“Bareskrim sudah turun tim, ternyata memang kenapa banjirnya itu karena memang faktor curah hujan saat itu sangat tinggi dari BMKG di sana," ucap Brigjen Pol. Rusdi dikutip SeputarTangsel.Com dari Tribrata News Polri, Sabtu 23 Januari 2021.

Rusdi menuturkan, pihaknya telah mengecek ke pihak syahbandar atau kepala pelabuhan setempat.

Dari hasil pengecekan tersebut diketahui bahwa pada saat itu gelombang laut pasang tengah tinggi dan mencapai 2,5 meter.

Baca Juga: Viral! Gadis Belia Tewas Setelah Bermain 'Blackout Challenge' di TikTok

Baca Juga: Bagikan Kabar Duka di Instagram, Nathalie Holscher: Aku Takut Ngecewain Suamiku

“Memang pada saat itu tinggi gelombang sangat tinggi antara dua sampai dua setengah meter sehingga itu berpengaruh terhadap arus balik ke daratan. Ini sementara hasil turun lapangan dari Bareskrim," kata Rusdi.

Rusdi menambahka, sejauh ini pihaknya belum memutuskan langkah selanjutnya terkait banjir tersebut, seperti memeriksa dinas terkait.

Baca Juga: Cek Fakta: Daftar 32 Hotel di Jakarta untuk Isolasi Mandiri dengan Biaya Ditanggung Pemerintah

Baca Juga: Viral Foto Bus Patah As Hingga Roda Terlempar Bikin Tol Kebon Jeruk Macet Parah Hingga Sore

Menurutnya, Bareskrim juga masih mengumpulkan sejumlah informasi tambahan untuk menentukan penyebab banjir itu.

“Belum ada tindakan lain," ujar Rusdi. ***

 
Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler