Sarinah Menyimpan Benda Cagar Budaya yang Sangat Artistik, Begini Penampakannya

18 Januari 2021, 12:01 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir tinaju keberadaan benda cagar budaya di Sarinah, Jakarta Pusat /bumn.go.id/

SEPUTARTANGSEL.COM- Gedung Sarinah di Thamrin, Jakarta Pusat  ternyata menyimpan 'harta karun' peninggalan sejarah tak ternilai yang ada di lantai dasar gedung ini.

Peninggalan sejarah ini berupa relief patung yang menggambarkan ekonomi kerakyatan saat itu, atau kalau sekarang disebut dengan UMKM.

Lokasinya relief tersembunyi di lantai dasar, sehingga selama ini dijadikan ruang mekanikal elektrikal. Banyak orang tak mengetahui hal ini lantaran jarang dilalui oleh publik.

Baca Juga: Hingga 17 Januari, 10 Kabupaten dan Kota di Kalimantan Selatan Terendam Banjir

Baca Juga: Akan Dilantik Sebagai Wakil Presiden AS, Kamala Harris Memilih Mengundurkan Diri

Dulunya gedung ini dibangun sebagai simbol ekonomi kerakyatan pada masa pemerintahan Soekarno. Sarinah inilah wadahnya para pelaku ekonomi rakyat memamerkan produknya. 

 

“Sarinah sebagai gedung dengan predikat cagar budaya, memiliki sebuah karya seni rupa patung relief. Relief ini melambangkan kegiatan ekonomi rakyat yang pada saat itu bertumpu pada hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan kerajinan," terang Fetty Kwartati, direktur utama PT Sarinah (Persero).

Fetty melanjutkan, selaku proklamator dan presiden pertama Indonesia, Bung Karno adalah seorang seniman dan yang mencetuskan pembuatan karya seni ini.

Baca Juga: Heboh, Bule Amerika Tinggal di Bali Illegal Malah Unggah Begini

Baca Juga: Waduh, Kabar Mengejutkan Soal Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12, Simak Baik-baik

"Keberpihakan kepada ekonomi kerakyatan sudah merupakan semangat para pendiri bangsa ini,” tambah Fetty Kwartati. 

Menteri BUMN Erick Thohir, Kamis lalu mengunjungi Sarinah untuk melihat langsung progres pemugaran Gedung Sarinah. 

Didampingni seorang kurator, Asikin Hasan sebagai Kurator Galeri Nasional Indonesia, Menteri BUMN Erick Thohir yang mengagumi maha karya ini mengatakan bahwa bangsa besar adalah bangsa yang mengenal sejarahnya.

Baca Juga: Mantan Komisionernya Ungkap Fakta Pelanggaran Komnas HAM, Musni Umar: Sejak Awal Saya Meragukan

Baca Juga: Listyo Sigit Prabowo Ditunjuk Jadi Kapolri, Ternyata Ini yang Akan Terjadi Kepada Masyarakat

“Saya minta agar karya ini direstorasi sedapat-dapatnya kembali seperti sediakala. Saat Sarinah kembali dibuka relief ini dapat dipamerkan kepada publik,” ujar Erick Thohir..

Menurut Asikin, yang juga anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) karya seni ini ukurannya sangat epik serta gigantik.

"Sudah menggunakan teknologi pengecoran panel tunggal modern," jelasnya. 

Baca Juga: Terkatung-katung di Arsenal, Mesut Ozil Resmi Berlabuh ke Fenerbahce

Baca Juga: Tinjau Banjir Bandang Kalsel, Hari Ini Jokowi Bertolak ke Banjarmasin

Asikin menambahkan relief ini menurut catatan beberapa ahli sejarah, dan seni rupa nasional, dibuat oleh kelompok seniman Yogyakarta pada masa konstruksi (1962-1966) yang menampilkan para penjaja dan pelapak yang melambangkan perjuangan rakyat kecil mencari nafkah.

"Menurut catatan, pembuat relief ini adalah kelompok pematung, pelukis dari Yogyakarta. Siapa arsitek atau desainer patung ini masih ditelusuri oleh TACB juga blue print atau cetak birunya, karena penting untuk pekerjaan restorasi," papar Asikin. ***

 

 

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: BUMN.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler