Jadi yang Tertinggi di Asia, Segini Jumlah Tenaga Medis yang Meninggal Akibat Covid-19 di Indonesia

3 Januari 2021, 07:28 WIB
Ilustrasi tenaga medis saat pandemi Covid-19 /Foto: Pixabay/Syaibatulhamdi/Pixabay/Syaibatulhamdi

SEPUTARTANGSEL.COM - Sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pada Maret tahun lalu hingga sekarang, Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat setidaknya ada 504 tenaga medis yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19.

Mereka terdiri dari 237 dokter dan 15 dokter gigi, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, serta 10 tenaga laboratoriun medik.

Adapun para dokter yang gugur terdiri dari 101 dokter umum dimana 4 di antaranya merupakan guru besar.

Baca Juga: PLN Gratiskan Biaya Listrik untuk Kelompok Ini, Yuk Lihat Cara Daftarnya

Baca Juga: Jokowi Ubah Bansos Sembako Jadi Bantuan Tunai, Simak Detailnya

Kemudian, ada 131 dokter spesialis dengan 7 di antaranya adalah guru besar dan 5 residen.

Dengan angka tersebut, maka angka kematian tenaga medis di Indonesia menjadi yang tertinggi di Asia, serta masuk lima besar di seluruh dunia.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Tim Mitigasi PB IDI, dr. Adi Khumaidi, SpOT pada Sabtu, 2 Januari 2021.

Baca Juga: Jokowi Gratiskan Biaya Pembuatan SIM untuk Kelompok Masyarakat Ini, Cek Daftarnya

Baca Juga: Jadwal Acara TV di SCTV Hari Ini, Minggu 3 Januari 2021, Jangan Lewatkan Tayangan Samudra Cinta

"IDI mencatat angka kematian tenaga medis tertinggi di Asia dan masuk lima besar di seluruh dunia," ujar dr. Adi Khumaidi, SpOT seperti dikutip Seputartangsel.com dari PMJ News pada Minggu, 3 Januari 2021.

Menurutnya, peningkatan kematian tenaga medis disebakan oleh peningkatan mobilitas yang terjadi di Indonesia seperti liburan dan momentum Pilkada.

Selain itu, saat ini risiko penularan Covid-19 sedang berada di puncak tertinggi pada angka 29,4 persen.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di RCTI Hari Ini, Minggu 3 Januari 2021, Jangan Lewatkan Tayangan Ikatan Cinta

Baca Juga: Jadwal Acara TV di Indosiar Minggu 3 Januari 2021, Jangan Lewatkan Tayangan Kisah Nyata

Karenanya, dr. Adi Khumaidi, SpOT menghimbau agar masyarakat menghimbau agar masyarakat selalu menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

"Vaksin dan vaksinasi adalah upaya yang bersifat preventif dan bukan kuratif. Meski sudah ada vaksin dan sudah melakukan vaksinasi, kami menghimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat," ucapnya.

Jika masyarakat abai dan ogah menjalankan protokol kesehatan, maka kemungkinan angka penularan Covid-19 di Indonesia semakin tidak terkendali.***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler