Optimisme di Antara Prioritas Bangkitkan Ekonomi Atau Pulihkan Kesehatan

1 Desember 2020, 07:00 WIB
Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas dengan KPCPEN di Istana Negara, Senin 30 November 2020. /Foto: BPMI Setpres/

SEPUTARTANGSEL.COM - Gairah untuk kembali bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19, mulai menggeliat di kalangan pelaku industri pariwisata.

Mereka melihat tingginya minat masyarakat untuk berwisata sebagai pemicu semangat untuk bergairahnya lagi industri pariwisata.

Kendati begitu, minat yang tinggi untuk berwisata itu tetap harus didasari pada kesadaran bahwa kesehatan adalah hal yang utama.

Baca Juga: Upik Lawanga, Pentolan Jamaah Islamiyah Penerus Azahari, Ditangkap Densus 88 Setelah 14 Tahun DPO

Baca Juga: Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia, Kata Erick Thohir Gara-gara Ini

Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan selalu menekankan bahwa prioritas utama adalah melindungi keselamatan rakyat.

"Sekali lagi, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," tegas Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas membahas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 30 November 2020.

Karena itu, kesadaran bahwa jika kesehatan pulih maka ekonomi otomatis akan bangkit, juga perlu dimiliki oleh para pelaku industri pariwisata.

Baca Juga: Azan 'Hayya Alal Jihad' Viral di Media Sosial, Begini Kata FPI

Baca Juga: Dilarang Merekam Kebrutalan Polisi, Warga Prancis Unjuk Rasa

Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN)

Baca Juga: Habib Rizieq Muncul di Video, Ini yang Diucapkannya

Baca Juga: Tak Ada Korban Jiwa, 4.000 Lebih Warga Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Api IIi Lewotolok

Apalagi, mendekati akhir tahun ini, libur panjang menjadi hal yang ditunggu-tunggu masyarakat.

Sebagaimana dikutip Seputartangsel.com dari Antara, survei biro perjalanan yang dilakukan ke 1.490 pelanggan di seluruh Indonesia pada 9-16 November 2020 mengungkapkan, 75 persen masyarakat Indonesia berencana untuk melakukan traveling pada akhir tahun 2020.

Satgas Penanganan Covid-19 kali ini pun meminta masyarakat belajar dari pengalaman pada masa libur panjang pada bulan-bulan sebelumnya dalam masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bareskrim Polri Selidiki Video Azan Hayya Alal Jihad

Baca Juga: Bosan di Penjara, Jerinx SID Bikin Cerpen Tentang Covid-19, Ini Isi Ceritanya

"Dari data yang kami peroleh, terdapat peningkatan kasus positif pasca liburan panjang tersebut," jelas juru bicara Satgas Penanganan Covid 19, Wiku Adisasmito kepada media dalam agenda keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 26 November 2020.

Menurut Wiku, Satgas juga memahami kondisi pelaku usaha di sektor pariwisata dalam pandemi Covid-19, terutama mendekati akhir tahun.

Namun demikian, perlu diketahui bahwa peningkatan kasus positif Covid-19 yang tidak terkendali juga dapat berdampak buruk pada terhadap kelangsungan usaha berbagai sektor termasuk sektor pariwisata.

Baca Juga: Manajemen RS UMMI dan Mer-C Penuhi Panggilan Polres Bogor Kota

Baca Juga: Viral Azan Hayya Alal Jihad, PP Muhammadiyah Minta Aparat Segera Bertindak

Sebagaimana diberitakan, pemerintah mewacanakan untuk mempersingkat liburan panjang akhir tahun kali ini.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo juga menyebutkan jika akan ada rapat mengenai perubahan cuti bersama dan libur akhir tahun 2020 ini pada hari Jumat.

Namun, hingga Senin 30 November 2020 belum ada perkembangan informasi mengenai hal ini.

Baca Juga: CDC Peringatkan Efek Samping Vaksin Covid-19 dari Pfizer dan Moderna

Baca Juga: Panglima TNI: Pasukan Khusus Akan Kejar Kelompok Teroris MIT di Sigi Sulteng Sampai Dapat

Wiku meminta pengertian dari semua pihak agar kondisi aman dari Covid-19 dapat terjaga.

Meskipun masa libur akhir tahun sudah di depan mata. Satgas Penanganan Covid-19 saat ini terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan kementerian/lembaga terkait keputusan masa libur panjang akhir tahun 2020.

"Kebijakan yang akan diambil tentunya sudah mempertimbangkan berbagai dampak termasuk terhadap sektor pariwisata," lanjut Wiku sebagaimana disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Pernah Positif Covid-19, Menag Doakan Ketum PBNU Said Aqil Siradj Cepat Sembuh

Baca Juga: Rekor Baru Kasus Covid-19 di Indonesia Bikin Sri Mulyani Khawatir

Wiku memastikan pemerintah masih mengkaji keputusan yang akan diambil terkait libur panjang.

"Masyarakat perlu mengetahui, bahwa apapun keputusan yang akan diambil pemerintah akan selalu mengutamakan keselamatan masyarakat Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Karena kita tidak boleh lengah," jelas Wiku.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler