Kenali Jerawat di Kulit Kelamin, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan?

- 4 November 2020, 19:46 WIB
Ilustrasi jerawat di kulit kelamin.
Ilustrasi jerawat di kulit kelamin. /Foto: Pixabay/

SEPUTARTANGSEL.COM - Benjolan merah muda mirip jerawat di organ genital dapat menyerang siapa saja. Hal ini terjadi tanpa mengenal gender dan usia.

Benjolan yang disebut Moluskum Kontagiosum (MK) cenderung jarang dibahas publik.

MK bisa menyerang anak usia 2 hingga 10 tahun dan orang dewasa berusia 20 hingga 60 tahun.

Baca Juga: Debat Terbuka Mahasiswa Cipayung Plus Vs Kepala BKPM Bahlil Lahadalia Soal Omnibus Law, Malam Ini

Baca Juga: Apa Perbedaan Popular Vote dan Electoral College dalam Pilpres AS? Simak Penjelasannya

Hal ini disampaikan dokter spesialis kulit dan kelamin sekaligus CEO Klinik Pramudia, Anthony Handoko.

Penyakit ini diakibatkan virus pox dan menyerang bagian kulit yang tipis dan terluar atau epidermis.

Jika ini menimpa orang dewasa, di antaranya terjadi pada area genital seperti penis, di sela buah zakar, bibir luar vagina dan bagian kulit yang ditumbuhi rambut di atas organ genital. 

Baca Juga: Baby Shark Lebih Dari 7 Miliar Kali Ditonton, Jadi Video Youtube Terpopuler Sepanjang Masa

Baca Juga: Makin Sengit, Kubu Trump Klaim Menangi Pilpres AS

Sementara pada anak, MK bisa muncul pada area punggung, lipatan sikut, leher dan lipatan ketiak.

Dari sisi tampilan, MK walau berbentuk benjolan mirip jerawat kurang dari 0,25 inci, namun ada yang khas yakni lesung di bagian tengah benjolan itu.

Seperti dikutip Seputartangsel.com dari Antara pada Rabu, 4 November 2020, pada anak, MK seringkali dianggap infeksi virus menular yang menyerang kulit.

Baca Juga: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Tahap Tiga Berhasil, Imunisasi Tinggal Tunggu Waktu

Baca Juga: Pejabat di Semarang Banyak Terpapar Covid-19, Ganjar Pranowo Ikut Prihatin

Sementara pada orang dewasa, labelnya berubah menjadi infeksi menular seksual (IMS). Karena bisa muncul bersama penyakit seperti kutil kelamin, herpes dan lainnya.

Anthony Handoko menyebutkan, munculnya MK bisa dialami mereka dengan status imun yang menurun. Terutama penderita HIV/AIDS.

Ada juga laporan yang menyebut, penyakit ini dialami juga pada anak dengan dermatitis atopik. Tetapi hal ini masih perlu penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: Walikota Semarang Positif Covid-19, Ganjar Pranowo Perintahkan Doktor Pantau Kondisinnya

Baca Juga: Sebut Tragedi Semanggi I dan II Bukan Pelanggaran HAM, Jaksa Agung Burhanuddin Diputuskan Bersalah

Penyakit ini sangat menular dengan masa inkubasi virus 2 hingga 6 bulan. Dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak seksual, kulit ke kulit atau hanya dengan menyentuh benda yang disentuh penderita yang terinfeksi.

"MK jarang dibicarakan tetapi orang yang bisa terkena range-nya dari anak-anak hingga dewasa usia. Di klinik kami, secara statitistik kami cukup sering mendapatkan pasien yang mengalami MK, 2-4 kasus per bulan," kata Anthony Handoko. 

Secara umum, MK tidak akan menganggu kesehatan dan menyebabkan status imunitas penderitanya turun. Tetapi daya tahan tubuh buruk lalu terkena MK maka penyakit ini akan lebih cepat meluas ke area tubuh lainnya.

Baca Juga: MUI Serukan Boikot, Ini Daftar Produk Prancis di Indonesia

Baca Juga: Polri Siapkan Autopsi Jenazah Pendeta Yeremia di RS Bhayangkara Makassar

Untuk mencegah penularan virus MK maka perlu menghindari kontak fisik dengan penderita. Selain itu perlu selalu menjaga kesehatan, imunitas tubuh, dan menjaga kebersihan.

Jika mendapati jerawat yang cepat sekali menyebar di sekitar area genital pada orang dewasa dan di sekitar punggung, kaki, tangan, dan dada pada anak maka diimbau untuk segera konsultasi ke dokter penyakit kulit dan kelamin.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x