Keberhasilan Menuju Endemi Covid-19 Harus Disertai dengan 6 Perilaku Berikut Ini

- 16 Maret 2022, 09:13 WIB
Ilustrasi Endemi Covid-19
Ilustrasi Endemi Covid-19 /Pexels/cottonbro/

SEPUTARTANGSEL.COM - Juru Bicara Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menekankan keberhasilan masa transisi ditentukan dari perilaku aman beraktivitas.

Menurut Wiku, cara terbaik untuk menekan peluang penularan semaksimal mungkin yaitu dengan menutupi setiap celah penularannya.

Jika masyarakat Indonesia ingin segera menuju endemi, kata Wiku, keberhasilan transisi pandemi menuju endemi ditentukan dari perilaku aman yang dijalankan masyarakat saat beraktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Anggota Komisi IX DPR RI Tekankan Pemerintah Tak Perlu Buru-buru Ubah Status Endemi Covid-19

“Pada prinsipnya, peluang penularan Covid-19 tidak dapat dielakkan. Cara terbaik untuk menekan peluang penularan semaksimal mungkin yaitu dengan menutupi setiap celah penularannya, baik saat sebelum, dalam perjalanan maupun sesudahnya,” kata Wiku dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara pada Rabu 16 Maret 2022.

Ia mengatakan supaya negara dapat berhasil melewati masa transisi, ada beberapa perilaku aman untuk menjalankan produktivitas saat pandemi Covid-19.

Berikut ini adalah beberapa perilaku masyarakat yang mendukung keberhasilan menuju transisi endemi:

1. Patuhi Protokol Kesehatan

Wiku mengatakan, disiplin protokol kesehatan harus diterapkan masyarakat meskipun diinformasikan kasus turun.

Ini karena virus masih ada, dan bermutasi. Artinya potensi penularan masih besar.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Ungkap Rencana Ubah Status Pandemi Covid-19 Jadi Endemi, Jokowi Minta Tak Tergesa-gesa

2. Periksa mandiri kondisi tubuh sebelum berpergian

Wiku mengatakan, pada saat sebelum melakukan perjalanan menggunakan transportasi umum misalnya, masyarakat harus dapat menyadari kondisi tubuhnya masing-masing.

"Bila merasakan salah satu gejala, masyarakat diharapkan menunda perjalanan terlebih dahulu sampai kondisi membaik," kata Wiku.

3. Jika kontak erat dengan terkonfirmasi positif, lakukan pengujian

Menurut Wiku, deteksi dini harus secara sadar dilakukan masyarakat.

"Jika terdapat kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif, diharapkan segera melakukan tes Covid-19 di fasilitas kesehatan terdekat," katanya.

4. Skrining melalui Pedulilindungi.id

Selanjutnya, bagi masyarakat yang terbukti sehat dapat kembali melanjutkan perjalanan, tetapi perlu menjalani skrining melalui PeduliLindungi.

Selain itu, masyarakat perlu mengecek syarat perjalanan seperti telah menerima dosis lengkap vaksin COVID-19.

5. Vaksin Lengkap

Hingga saat ini, kata Wiku, vaksin menjadi metode efektif untuk menciptakan herd imunity.

Masyarakat Indonesia diharapkan dapat melakukan vaksinasi lengkap. Ini menjadi salah satu syarat untuk melakukan perjalanan.

"Ketika berpergian bagi yang belum menerima vaksin, mendapatkan dosis pertama dan penderita komorbid wajib menyertakan hasil negatif dari tes Covid-19 melalui rapid test antigen dalam waktu 1x24 jam atau melalui PCR dalam waktu 3x24 jam sebelum keberangkatan," kata Wiku.

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Bulan Juni RI Ubah Status Covid-19 dari Pandemi Jadi Endemi

Kemudian, kata Wiku, untuk pelaku perjalanan yang belum divaksinasi akibat kondisi kesehatan, wajib menunjukkan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah setempat sebagai tambahan persyaratan dokumen perjalanan.

Dalam perjalanan, masyarakat diharapkan terus menerapkan protokol kesehatan 3M seperti menggunakan masker dan menggantinya secara berkala, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan tidak berkomunikasi baik secara satu ataupun dua arah.

Masyarakat juga diharapkan tidak makan ataupun minum saat melakukan perjalanan, termasuk perjalanan menggunakan transportasi udara dengan jarak tempuh di bawah dua jam.

Kecuali bagi individu yang wajib mengonsumsi obat pada waktu tersebut.

Sedangkan setelah tiba di tempat tujuan, Wiku meminta setiap masyarakat untuk langsung melakukan pemantauan pada kondisi tubuhnya dan jika mampu untuk segera melakukan karantina secara mandiri.

6. Isoman bagi yang bergejala

Apabila saat tiba dari perjalanan, justru merasakan gejala Covid-19, individu tersebut harus segera menjalankan tes dan melakukan isolasi mandiri.

Wiku mengatakan berdasarkan studi yang dilakukan oleh peneliti di Korea Selatan tahun 2021 lalu, memakai masker 93,5 persen dan menjaga jarak 98,1 persen masih efektif menurunkan peluang penularan kasus khususnya pada transportasi umum.

Dengan demikian, seluruh masyarakat diharapkan dapat menyadari bahwa masing-masing memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga protokol kesehatan di tengah beberapa penyesuaian yang sedang dijalani saat ini.

“Setiap individu di masyarakat memiliki tanggung jawab yang lebih besar, dalam menjaga kedisiplinan protokol kesehatan masing-masing untuk tetap aman beradaptasi di tengah beberapa penyesuaian yang dilakukan,” demikian Wiku Adisasmito.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini