Kenali Obesitas pada Anak yang Bisa Sebabkan Komplikasi Kesehatan, Orang Tua Wajib Waspada

- 4 Maret 2022, 13:37 WIB
Ilustrasi obesitas pada anak, orang tua wajib waspada
Ilustrasi obesitas pada anak, orang tua wajib waspada /Pixabay/AlexisLeon/

SEPUTARTANGSEL.COM - Obesitas adalah suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan.

Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Winra Pratita mengatakan gejala klinis pada anak obesitas dapat dilihat secara fisik.

Mulai dari wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, pada leher tampak pendek, terdapat acanthosis nigricans (bercak kehitaman di belakang leher).

Baca Juga: 3 Negara Ini Nyatakan Merdeka dari Ancaman Pandemi Covid-19 Siap Berubah Jadi Endemi

Namun untuk pemeriksaan lebih tepatnya diperlukan pemeriksaan antropometri mencakup berat badan, panjang badan atau tinggi badan indeks massa tubuh.

"Pada ekstremitas sering juga tungkai berbentuk X akibat kenaikan berat badan yang sangat berlebihan dalam waktu yang singkat. Kemudian gerakan panggul terbatas, dan pada sistem reproduksi laki-laki penis tampak kecil,'' ucap dr. Winra pada konferensi pers secara virtual dikutip SeputarTangsel.Com dari laman kemenkes.go.id pada Jumat, 4 Maret 2022.

Selain gejala klinis, obesitas pada anak bisa menyebabkan komplikasi mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Baca Juga: Menkes Budi Ingin Ubah Status Pandemi Jadi Endemi, Ini 4 Catatan Penting WHO tentang Endemi

Pada bagian paru-paru, anak kemungkinan bisa mengalami asma atau sleep apnea pada saat tidur.

Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sementara selama beberapa kali.

Di bagian jantung, kemungkinan bisa terjadi kelainan jantung, atau kolesterolnya tinggi, atau bisa juga peningkatan tekanan darah.

Pada bagian hati, terjadi perlemakan, dan pada perut anak bisa mengalami gerd.

Baca Juga: Kemenkes Masukkan Jenis Sinopharm untuk Regimen Vaksin Booster

Selanjutnya pada pankreas bisa beresiko diabetes tipe 2. Pada lutut bisa terjadi artritis atau nyeri pada sendi.

''Bisa juga kakinya bengkok akibat penimbunan berat badan yang sangat masif dalam waktu yang sangat singkat. Tak hanya itu, bagian reproduksinya biasanya kalau anak perempuan bisa jadi menstruasinya tidak teratur atau mungkin lebih cepat, Itu yang harus kita hindari,'' tutur dr. Winra.

Yang harus diperhatikan, orang tua tidak boleh membatasi jumlah makan tapi memastikan bahwa makanan yang tersedia sehat serta disertai buah dan sayuran.

Makanan selingan hanya diberikan sebanyak 2 kali dan hanya menawarkan air putih bila haus bukan minuman manis.

"Hargai selera makan anak, jadi anak harus diberi makanan sesuai rasa lapar dan rasa kenyang anak. Tidak memaksakan harus habis satu porsi,'' tambahnya.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

x