Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat melaporkan bahwa 3.724 anak di negaranya telah didiagnosis MIS-C pada Mei 2021. Studi ini menemukan bahwa komplikasi jantung, termasuk disfungsi miokard sistolik dan regurgitasi katup, sering terjadi pada anak-anak sakit kritis yang mengalami MIS-C.
Penelitian terbaru dari Rutgers University, New Jersey pada 2021 merilis bahwa MIS-C meningkatkan risiko penyakit jantung dan harus diobati secara medis. Dari hasil penelitian yang dipublikasikan New England Journal of Medicine pada 1 Juli 2021, peneliti menyebutkan, dengan pengobatan yang efektif, kondisi anak-anak dan remaja dengan MIS-C cenderung membaik secara tepat waktu dan lebih cepat.
Baca Juga: Urin Keruh dan Kuning Tanda Tubuh Perlu Detoks dengan Cara Mudah Dokter Zaidul Akbar
Temuan tersebut sangat penting mengingat kondisi saat ini terkait pandemi Covid-19, menurut peneliti seperti dilansir eurekalert.org. Penelitian tersebut menganalisis pengobatan dari lebih dari 596 anak dan remaja. Mereka yang menjadi sampel penelitian itu telah dirawat dengan kondisi MIS-C di 58 rumah sakit Amerika Serikat antara 15 Maret dan 31 Oktober 2020.
Peneliti menemukan anak-anak dan remaja penderita MIS-C, yang awalnya diobati dengan menggabungkan globulin imun intravena (IVIG) dan glukokortikoid, dapat mengurangi risiko jangka pendek yang serius dibandingkan mereka yang menerima pengobatan awal IVIG saja. Risiko itu termasuk disfungsi kardiovaskular atau penyakit jantung.***