Studi Terbaru di Inggris Ungkap Anak-anak Lebih Rentan Terinfeksi Varian Omicron

- 16 Januari 2022, 21:13 WIB
Ilustrasi kelompok anak-anak yang rentan terkena virus Covid-19 varian Omicron menurut studi di Inggris.
Ilustrasi kelompok anak-anak yang rentan terkena virus Covid-19 varian Omicron menurut studi di Inggris. /Foto: PIXABAY/OpenClipart-Vectors/

SEPUTARTANGSEL.COM - Sebuah studi terbaru tentang virus Covid-19 varian Omicron baru saja dirilis di Inggris pada Jumat, 14 Januari 2022.

Hasil studi itu mengungkapkan bahwa kelompok usia anak-anak lebih rentan terinfeksi varian Omicron daripada orang dewasa.

Untungnya, laporan itu mengungkapkan gejala yang ditimbulkan pada kelompok anak-anak cenderung lebih ringan.

Baca Juga: Tembus 1.054 Kasus Covid-19, Luhut: Omicron Musuh Kita Bersama, Percepat Vaksinasi

Studi itu juga menyebutkan ada peningkatan proporsi anak kecil yang dirawat di rumah sakit dalam empat minggu terakhir.

Dari anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena terinfeksi Covid-19, sekitar 42 persen adalah anak berusia di bawah 1 tahun.

Hal itu jauh meningkat dibandingkan gelombang sebelumnya yang hanya sekitar 30 persen saja. Namun, para peneliti menekankan bahwa penyakitnya masih relatif ringan.

Baca Juga: Apa Perbedaan Vaksin Booster Homolog dan Heterolog? Ini Penjelasan Jubir Kemenkes

"Ini bukan bayi yang sakit. Faktanya, mereka datang untuk waktu yang singkat," kata Profesor Kesehatan Anak dan Pengobatan Wabah, Universitas Liverpool, Calum Semple yang dikutip SeputarTangsel.Com dari PMJ News pada Minggu, 16 Januari 2022.

Selain itu, Calum Semple menekankan pentingnya vaksinasi anak di bawah 12 tahun.

Menurutnya, vaksinasi anak di bawah umur 12 tahun adalah solusi sementara untuk menekan jumlah anak-anak yang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Peneliti Amerika Sebut Efektivitas Vaksin Covid-19 Pfizer Turun Setelah 6 Bulan  

Di sisi lain, Profesor Kesehatan Anak dan Remaja, Russell Viner menyampaikan jumlah pasien anak-anak di rumah sakit yang meningkat karena terinfeksi Omicron mengalami gejala yang menyerupai kondisi gangguan pernapasan.

Hal ini yang membuat orang tua membawa bayinya ke rumah sakit sebagai tindakan pencegahan penyakit.

Namun, Russell Viner mengungkapkan data itu baru awal dan bisa berubah seiring ditemukannya fakta baru.

Baca Juga: Pemerintah Cabut Larangan Masuk WNA, Alvin Lie: Perkirakan Puncak Omicron Februari, Tapi Malah Buka Gerbang

"Tinjauan data klinis ini sangat cepat dan sangat meyakinkan," ucap Russell.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini