Vaksin Nusantara Direcoki Kepentingan Politik Menurut Pengamat Komunikasi Politik Jamiluddin Ritonga

- 17 April 2021, 07:13 WIB
Jamiluddin Ritonga
Jamiluddin Ritonga /Sumber: Facebook / Jamiluddin Ritonga/

SEPUTARTANGSEL.COM – Vaksin Nusantara yang digagas Mantan Menteri Kesehatan Terawan tetap melakukan uji klinis fase kedua walau BPOM belum memberikan izin.

Uji klinis Vaksin Nusantara ini diikuti sejumlah tokoh nasional seperti Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan belakangan disuntikkan pada Aburizal Bakrie.

Walaupun BPOM telah menegaskan bahwa uji klinis fase 1 belum memenuhi banyak kaidah ilmiah namun para peneliti Vaksin Nusantara tampak cuek dan mengabaikan keputusan BPOM tersebut.

Baca Juga: Catat, ini Daftar Titik Penyekatan Mudik Bali Sampai Lampung

Baca Juga: Riset Danareksa: Peran Perempuan dalam Sektor Perekonomian Semakin Meningkat

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga berpendapat idealnya para peneliti merespon penilaian BPOM tersebut. Telaah ilmiah dari perspektif medis yang dikemukakan BPOM seyogyanya direspon dengan cara yang sama.

Jamiluddin Ritonga menyayangkan ketika para peneliti Vaksin Nusantara tetap melanjutkan uji klinis versinya bahkan melibatkan orang-orang ternama sebagai relawannya.

“Ironinya, peneliti vaksin Nusantara tetap melanjutkan uji klinis dengan melibatkan relawan orang-orang pesohor di Indonesia, khususnya Anggota Komisi IX DPR RI. Keikutsertaan mereka ini patut disayangkan, karena sudah mengabaikan BPOM sebagai  lembaga yang punya otoritas menetapkan layak tidaknya suatu vaksin untuk diuji lebih lanjut,” kata Jamiluddin.

Baca Juga: Asyik, PLN Pastikan Stimulus Diskon Listrik Tetap Diberikan

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x