Hari Film Nasional: Memperingati Karya Sutradara Legendaris Usmar Ismail

- 30 Maret 2021, 23:25 WIB
Usmar Ismail.
Usmar Ismail. /Foto: Parfi/

SEPUTARTANGSEL.COM – Indonesia rutin memperingati Hari Film Nasional setiap 30 Maret. Hari itu untuk mengenang film pertama setelah Indonesia merdeka.

Dibuat Perusahaan Film Nasional Indonesia (Perfini)  yang menggarap film “Darah dan Doa” pada Maret 1950.

Film “Darah dan Doa” adalah film pertama yang digarap dalam suasana Indonesia merdeka, sebelumnya pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda,  G. Kruger dan L Heuveldrop dari NV Java Film yang bisa dikatakan pertama kali di produksi di Indonesia.

Baca Juga: Kuasa Hukum Habib Rizieq Sebut Atribut FPI di Rumah Terduga Teroris Tidak Bisa Dikaitkan Dengan FPI

Baca Juga: Doa Paus Fransiskus Bagi Korban Serangan Teroris di Makassar

Film garapan G. Kruger tersebut  terinspirasi dari legenda masyarakat Indonesia yaitu Lutung Kasarung, kemudian menjadi film berjudul Loetoeng kasaroeng.

Film pra kemerdekaan kebanyakan diproduksi dan dibuat orang-orang Belanda atau bangsa asing lainnya.

Barulah ketika Perfini muncul seluruh produksi, modal dan aktornya hampir seluruhnya dikerjakan oleh orang-orang Indonesia. 

Baca Juga: Geram, Presiden Jokowi Perintahkan Kapolri Usut Jaringan Pelaku Sampai ke Akarnya

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

x