Produsen Vaksin AstraZeneca Bantah Adanya Indikasi Pembekuan Darah Setelah Vaksinasi

- 15 Maret 2021, 13:50 WIB
Ilustrasi vaksinasi
Ilustrasi vaksinasi /Ilustrasi: Unsplash / @ivvndiaz/

SEPUTARTANGSEL.COM – Keputusan sejumlah negara untuk menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca karena masalah pembekuan darah terus berlanjut.

Pihak produsen AstraZeneca membantah dan menyatakan tidak menemukan bukti adanya indikasi peningkatan resiko pembekuan darah setelah divaksinasi.

Menurut produsen vaksin AstraZeneca, pihaknya sudah meninjau lebih dari 17 juta orang yang divaksinasi di Inggris dan Uni Eropa dan tidak menemukan bukti indikasi peningkatan resiko emboli paru, thrombosis vena dalam atau trombositopenia dalam kelompok usia tertentu, jenis kelamin, dan negara tertentu.

Baca Juga: Mengenal Hipospadia yang Menyebabkan Aprilia Manganang Dikira Berjenis Kelamin Perempuan

Baca Juga: Setahun Sudah Pandemi Covid-19 Melanda, Begini Cerita Kesedihan Tenaga Medis dari Seluruh Dunia

Pihak berwenang di Irlandia, Denmark, Norwegia, Islandia, dan Belanda telah menangguhkan penggunaan akibat masalah pembekuan darah. Seperti dilansir dari Reuters pada Senin, 15 Maret 2021.

Austria telah menghentikan menggunakan vaksin AstraZeneca pada pekan lalu saat menyelidiki kematian akibat gangguan koagulasi.

Peter English, konsultan pemerintah dalam pengendalian penyakit menular, sangat menyesalkan sejumlah negara telah menghentikan vaksinasi dengan alasan kehati-hatian. Karena hal itu merugikan tujuan untuk memvaksinasi cukup banyak orang guna memperlambat penyebaran virus dan mengakhiri pandemi.

Baca Juga: 7 Tips Membuat Kopi Jadi Menyehatkan, Hindari Ngopi di Atas Jam 2 Siang

Baca Juga: 7 Kebiasaan Yang Membuat Badan Cepat Lelah, Salah Satunya Terlalu Banyak Minum Kopi 

Badan Pengobatan Eropa menyebutkan tidak ada indikasi bahwa kejadian itu akibat vaksinasi, pandangan yang dikemukakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sejauh ini ada 15 peristiwa thrombosis vena dalam dan 22 peristiwa emboli paru yang telah dilaporkan yang serupa dengan vaksin Covid-19 berlisensi lainnya.

Perusahaan produksi vaksin AstraZeneca mengatakan pengujian telah dan sedang dilakukan oleh otoritas kesehatan Eropa dan tidak ada tes ulang yang menunjukan kekhawatiran.

Baca Juga: Hari Obesitas Sedunia 4 Maret, Kenali Apa Itu Obesitas Dan Berikut Penjelasan Para Ahli

Baca Juga: WHO Pastikan Pandemi Covid-19 Tidak Akan Selesai hingga Akhir 2021 Ini, Berikut Penjelasannya 

Vaksin AstraZeneca telah diizinkan untuk digunakan di Uni Eropa dan banyak negara tetapi belum mendapat izin oleh regulator Amerika Serikat.

Perusahaan vaksin AstraZeneca sedang bersiap untuk mengajukan otorisasi penggunaan darurat di Amerika Serikat dan mengharapkan data dari uji coba tahap tiga akan tersedia dalam beberapa pekan mendatang.***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini

x