"Dalam perang, kasus yang terluka dibius, atau bisa dibius, tetapi dengan virus corona, Anda melihat pasien di depan Anda kehilangan kemampuan bernapas. Kadang-kadang setelah Anda menangani pasien selama beberapa minggu, Anda bisa kehilangan dia secara tiba-tiba tanpa memandang usianya," kata dr. Jehad.
Dia juga mengungkapkan bahwa dengan adanya pandemi Covid-19, dia beserta tenaga medis lainnya harus menjaga jarak dari keluarga mereka, bahkan sampai mengisolasi diri mereka sendiri.
Situasi ini masih diperburuk dengan kurangnya alat pelindung diri (APD) dan peralatan ventilasi non-invasif.
Baca Juga: Pakar LIPI Siti Zuhro: KLB Demokrat Agar PKS Sendirian Beroposisi
Berikutnya, dr. Manggala Pasca Wardhana, seorang Dokter Kandungan di Rumah Sakit dr. Soetomo, Surabaya, Indonesia
Dokter Manggala mengatakan bahwa dampak dari Covid-19 di Indonesia sangat luar biasa.
Bahkan Manggala mengungkapkan bahwa dirinya adalah seorang pejuang Covid-19.