Kremasi Jenazah Sudah Dikenal Sejak 7.000 Tahun Sebelum Masehi di Timur Dekat

- 16 Agustus 2020, 09:30 WIB
Ilustrasi Mesir, salah satu wilayah yang termasuk kawasan Timur Dekat.
Ilustrasi Mesir, salah satu wilayah yang termasuk kawasan Timur Dekat. /Foto: Pixabay/Cezzare/

SEPUTARTANGSEL.COM - Masyarakat kuno di Timur Dekat diyakini telah memulai praktik kremasi jenazah pada awal 7000 SM.

Temuan ini berasal dari penggalian di situs Neolitik Beisamoun di Israel Utara.

Di situs itu ditemukan lubang berisi sisa-sisa jenazah yang tampaknya bermaksud dibakar sebagai bagian dari praktik pemakaman.

Baca Juga: Kalau Bingung Bilang Putus, Kontak Wakaresaseya Saja

Sisa-sisa ini bertanggal antara 7013 - 6700 SM sehingga menjadi contoh kremasi tertua yang diketahui di Timur Dekat.

Fanny Bocquentin dari Pusat Nasional Prancis untuk Riset Ilmiah (Centre National de la Recherche Scientifique, CNRS) dan rekan, menuliskan ini dalam penelitian yang diterbitkan 12 Agustus 2020 di jurnal PLOS ONE.

Sebagian besar sisa-sia jenazah terdiri dari satu kerangka orang dewasa muda. Tulang-tulang yang ada menunjukkan bukti telah dipanaskan hingga suhu lebih dari 500 derajat Celcius segera setelah kematian.

Baca Juga: Segini Harta Kekayaan Fadli Zon yang Terima Penghargaan dari Presiden Jokowi

Tulang-tulang itu berada di dalam lubang yang tampaknya telah dibangun dengan bagian atas terbuka dan dinding isolasi yang kuat.

Sisa-sisa tumbuhan mikroskopis yang ditemukan di dalam lubang tumpukan kayu kemungkinan merupakan sisa dari bahan bakar untuk api.

Bukti ini menjadi petunjuk untuk mengenali sisa-sia jenazah sebagai jenazah baru yang dimaksudkan untuk dikremasi.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Minggu 16 Agustus 2020: TRANS 7, TRANS TV, NET TV, MNC TV, GTV, SCTV, RCTI

Kremasi awal ini terjadi pada masa perubahan penting dalam praktek pemakaman di wilayah itu.

Tradisi lama sedang berjalan, seperti pemindahan tengkorak orang mati dan pemakaman orang mati. Sementara praktek seperti kremasi merupakan hal baru.

Perubahan dalam tata pemakaman ini mungkin juga menandakan pergantian ritual seputar kematian dan arti almarhum dalam masyarakat.

Baca Juga: Update Corona Tangsel 15 Agustus 2020: 20 Hari Tanpa Jeda, Kasus Positif Covid-19 Tambah Terus

Baca Juga: Masih Lama, Imunisasi Massal Vaksin Covid-19 di Indonesia Diperkirakan Februari 2021

Pemeriksaan lebih lanjut tentang kemungkinan tempat kremasi di wilayah tersebut akan membantu menjelaskan pergeseran budaya yang penting ini.

Timur Dekat adalah istilah yang sering digunakan oleh arkeolog dan sejarawan untuk merujuk kepada kawasan Levant atau Syam.

Atau sekarang termasuk wilayah Palestina, Jalur Gaza, Lebanon, Suriah, Tepi Barat dan Yordania, Anatolia (sekarang Turki), Mesopotamia (Irak dan Suriah timur), dan Plato Iran (Iran).

Baca Juga: Banyak Pelanggaran Protokol Kesehatan, Pemprov DKI Tiadakan Kawasan Khusus Pesepeda Mulai Besok

Istilah alternatif yang jarang dipakai adalah 'Asia Barat Daya'.

Walaupun merupakan bagian dari benua Afrika, Mesir termasuk dalam kawasan Timur Dekat karena ia telah menjalin hubungan kuat dengan negeri Timur Dekat sejak masa lampau.

Istilah alternatif lainnya 'Timur Tengah' tidak dipakai oleh arkeolog dan sejarawan Timur Dekat karena maknanya dianggap tidak jelas. ***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x