Namun menurut Ustadz Khalid Basalamah, Allah SWT tak akan sudi menghitung lapar dan haus yang dirasakan orang yang beribadah puasa apabila orang tersebut tidak meninggalkan perkataan dusta.
Hal tersebut terkandung dalam HR Bukhari No. 1903.
"Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak sudi menilai lapar dan hausnya. Jadi kalau puasa tapi masih dusta, batal puasanya," tegasnya.***