Suami Anda Sering Berbuat Maksiat? Buya Yahya Sarankan Istri Segera Lakukan Hal Ini Atau Cerai

- 4 Maret 2022, 05:00 WIB
Buya Yahya sarankan istri lakukan ini apabila suami sering berbuat maksiat
Buya Yahya sarankan istri lakukan ini apabila suami sering berbuat maksiat /Tangkap Layar YouTube Al-Bahjah TV/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Maksiat merupakan salah satu perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.

Pasalnya, maksiat menghadirkan banyak mudharat bagi para pelakunya.

Lalu, bagaimana jika yang melakukan maksiat adalah suami sendiri? Apa yang harus dilakukan seorang istri?

Baca Juga: Suami Atau Istri Berbuat Zina, Apakah Harus Jujur kepada Pasangan? Begini Hukumnya Menurut Buya Yahya

Buya Yahya mengatakan, sebelum memulai hidup berumah tangga, hendaknya umat Islam memilih siapa pasangan yang akan dinikahinya.

Hal itu disampaikan Buya Yahya melalui ceramah yang tayang di kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 15 Februari 2022.

"Kalau ingin menikah itu hendaknya memilih. Kalau buat membangun, itu harus pilih bahan yang bagus dong. Bangun rumah tangga pun bahan yang bagus. Menikah itu memilih dong, jangan terpaksa kita terjerat pada cinta buta, harus ada kriteria-kriteria," kata Buya Yahya, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Jumat, 4 Maret 2022.

Baca Juga: Istri Tolak Ajakan Hubungan Intim, Buya Yahya Sarankan Para Suami Lakukan Ini

Namun apabila seorang perempuan sudah terlanjur menikahi suami yang sering berbuat maksiat, Buya Yahya menyarankan agar istri menyelematkan pasangannya.

"Maka di saat menemukan suami semacam itu, anda harus lebih bersemangat. Gabungkan dengan dua cara, anda tidak pernah putus untuk mengadu kepada Allah di tengah malam khususnya, kemudian di esok harinya anda mencoba bermacam-macam cara agar suami anda menjadi baik," ujar Buya Yahya.

Ketika seorang istri tak bisa menggunakan lisannya dalam mengingatkan suami, Pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah Cirebon itu menyarankan agar istri inropeksi diri.

"Maka anda pun harus koreksi diri dulu dong, kenapa ingatkan pasangan kok nggak bisa sadar? Sebab kaidah dalam merubah itu kan jangan yang kita kritisi adalah mereka-mereka, audiens atau obyeknya saja. Kita harus coba koreksi diri," tegasnya.

Baca Juga: Suami Istri Dilarang Hubungan Intim pada Hari Tertentu, Begini Hukumnya Menurut Buya Yahya

"Anda koreksi kepada diri anda sendiri, bukankah suami anda mencintai anda dan anda mencintainya? Kalau tidak, nggak akan terjalin pernikahan. Bagaimana suami anda tidak mau mendengar anda, apakah ada yang salah dari cara anda mengingatkan pasangan anda, cerdas dong dalam menyampaikan," sambungnya.

Buya mengatakan, ada tipe suami yang harus dinasihati dengan lembut baru akan sadar.

Selain itu, nasihat kepada pasangan harus disertai ilmu yang cukup.

Kemudian, seorang istri harus pandai memilih waktu saat yang tepat untuk berbicara kepada suami agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Sperma Suami Tak Keluar Saat Hubungan Intim, Buya Yahya Minta Istri Lakukan Ini Agar Rumah Tangga Tak Rusak

Seorang istri juga diperbolehkan mencari pihak ketiga yang dapat dipercaya untuk menyampaikan kebenaran kepada sang suami.

"Jangan sampai hatinya sudah menutup dari kalimat anda karena anda sudah mengunci hatinya dengan perilaku maupun kalimat-kalimat yang menyakitkan," ucapnya.

Buya menegaskan, apabila segala upaya di atas telah dilakukan istri, namun suami tetap melakukan maksiat, maka sudah sah hukumnya apabila istri meminta cerai kepada suami.

"Kalau anda sudah berusaha dengan apa yang kami sebutkan, sementara yang dilakukan adalah hal-hal yang dosa gede, maka sudah sah, tidak dosa kalau anda meminta cerai karena suami anda melakukan kefasikan. Itu sifatnya yang dilakukan oleh dirinya sendiri," ujarnya.

Baca Juga: Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW Berubah Jadi Cahaya, Buya Yahya: yang Percaya Ya Aneh

Sementara apabila suami melarang istri beribadah, maka menurut Buya tidak dosa jika istri meminta cerai setelah berusaha memperbaiki.

Pasalnya Pendakwah kelahiran Blitar, Jawa Timur itu mengatakan bahwa keselamatan akhirat sendiri juga penting.

"Kalau kasusnya sudah mulai mengajak (berbuat dosa, red), apalagi dengan kekuasaannya, anda jangan dekat-dekat orang semacam itu. Tapi pun tetap prosesnya mengingatkan lagi, mengingatkan lagi hingga pada akhirnya kalau anda sudah tidak mampu, anda sudah tidak dosa lagi untuk minta cerai kepada orang tersebut," terangnya.***

 

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini