Surah Pendek Al Kafirun Ayat 1-6, Terjemahan, Kandungan, dan Keutamaan

- 19 Januari 2022, 12:29 WIB
Ilustrasi Surah Al Kafirun, Kandungan, Keutamaan dan Terjemahan
Ilustrasi Surah Al Kafirun, Kandungan, Keutamaan dan Terjemahan /Pixabay/8499117

Baca Juga: Punya Permohonan, Shalat Tahajud Dulu atau Hajat? Ini Jawaban Ustadz Abdul Somad

2. Kandungan Surah Al Kafirun, dilansir dari Mantra Sukabumi.

Menjelaskan bahwa ada pernyataan tentang kekafiran mereka dan penamaan mereka dengan kafir adalah penamaan yang Allah sebutkan untuk mereka, dan sebagian dari mereka yang sejalan dengan sikap orang-orang kafir; tidak dapat menamakan orang-orang kafir dengan sebutan kafir kecuali dengan gelar lain.

Allah memerintahkan Rasulullah agar berkata (kepada mereka orang-orang kafir, yang mereka menyeru untuk beribadah kepada berhala dan batu) : Ketahuilah oleh kalian wahai orang-orang kafir, bahwasanya aku beribadah kepada Allah saja dan aku tidak mengibadahi tuhan-tuhan kalian dan berhala-berhala kalian selamanya, dan jika kalian masih terus kafir, sungguh aku berlepas diri dari sesembahan kalian.

Allah memerintahkan Rasulullah berkata (kepada musyrik) : Tidaklah kalian wahai orang-orang musyrik, menyembah Tuhanku secara benar, yaitu beribadah kepada Allah saja, tidak sebagaimana kalian, sungguh aku (hanya memerintahkan) agar kalian beribadah kepada-Nya saja. Sebab ibadah kalian memiliki keterikatan dengan kesyirikan, maka tidaklah kalian dianggap telah beribadah.

Baca Juga: Muncul Rasa Takut Saat Bermaksiat? Segera Tinggalkan karena Itu Pertanda Allah Kata Ustadz Adi Hidayat

Rasulullah bukanlah penyembah sesuatu yang telah kalian sembah sebelumnya baik sekarang maupun dahulu. Aku tidak beribadah sesuai peribadatan yang keliru. {Maa} disini adalah Maa Masdariyah, yang menjadikan kata-kata setelahnya mengandung makna Mashdar.

Tidak ada tukar-menukar dengan penganut agama lain dalam hal peribadatan kepada tuhan. Wahai orang kafir, untukmu agamamu, yakni kemusyrikan yang kamu yakini, dan untukku agamaku yang telah Allah pilihkan untukku sehingga aku tidak akan berpaling ke agama lain. Inilah jalan terbaik dalam hal toleransi antar umat beragama dalam urusan peribadatan kepada tuhan.

Allah memerintahkan bagi kalianlah agama kalian, yaitu kemusyrikan yang kalian yakini. Dan bagiku agamaku yaitu tauhid dan Islam yang Aku yakini dan tidak akan Aku ingkari. Kesimpulannya yaitu bahwa Tuhan yang kita sembah tidak sama, dan peribadatan kita juga tidak sama. Bagi kalian agama kalian dan kalian bertanggung jawab atas hal itu, dan bagiku agamaku dan aku bertanggung jawab atas hal itu.

Baca Juga: Ingin Hidup Tenang dan Sukses? Ustadz Adi Hidayat Sarankan 2 Dzikir Ini

Halaman:

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah