Cara Agar Dapat Ketenangan Jiwa Selama Pandemi Covid-19, Ini Resep Dokter Zaidul Akbar

- 7 Agustus 2021, 09:54 WIB
Dokter Zaidul Akbar memberi resep ketenangan jiwa menghadapi pandemi Covid-19.
Dokter Zaidul Akbar memberi resep ketenangan jiwa menghadapi pandemi Covid-19. /Foto: Tangkap layar kanal YouTube Kitab Kuning/

SEPUTARTANGSEL.COM – Pandemi Covid-19 sudah melanda Indonesia lebih dari satu tahun sejak ditemukan kasus pertama bulan Maret 2020.

Bulan Juli 2021 lalu, kasus pandemi meningkat drastis. Kematian banyak diumumkan di media sosial dan portal berita.

Ada rasa was-was mengganggu ketenangan jiwa selama pandemi Covid-19 dalam hati beberapa orang. Bagaimana jika virus menyerang dirinya juga dan menyebabkan kematian?

Baca Juga: Fiqih Pandemi Perlu Disosialisasikan, Wamenag: Keselamatan Jiwa Pertimbangan Paling Utama

Dokter Zaidul Akbar memberikan resep ketenangan dalam menghadapi masa pandemi.

Dikutip SeputarTangsel.Com dari ceramahnya di kanal YouTube Kitab Kuning, 27 September 2020, dr. Zaidul Akbar menegaskan, ketenangan tidak dapat diperoleh dari obat, baik herbal maupun kimia.

Tidak juga didapatkan dari peralatan yang digunakan, seperti masker dan lain-lain.

Baca Juga: Sejauh Mana Orang Gangguan Jiwa Berisiko Covid-19? Cek Faktanya

Ketenangan asalnya dari dalam diri yang diraih dengan dua cara sebagai berikut:

1. Jangan Berbuat Dosa

Dosa membuat diri menjadi selalu cemas dan was-was. Dosa besar dan kecil memberikan dampak yang sama.

Rasulullah Muhammad SAW bersabda, bahwa tanda orang beriman adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.

Termasuk perbuatan tidak bermanfaat adalah dosa kecil, seperti berbuat fitnah dan ghibah.

2. Meningkatkan Keimanan

Ketenangan dapat diperoleh dengan meningkatkan keimanan. Muslim yang beriman akan menganggap semua yang terjadi di dunia, termasuk adanya pandemi, datangnya dari Allah. Jadi, dia akan lebih ikhlas menerima segala ketentuan.

Baca Juga: Dampak Fisik dan Psikis Bagi yang Hobi Rebahan dan Mager

Keimanan dapat ditingkatkan dengan empat cara.

Pertama, memperbanyak amal kebaikan. Amal ini merupakan cerminan keimanan, karena banyak orang yang sering membaca dan hafal Al-Qur'an, tetapi amal kebaikannya sedikit. Orang tersebut tidak meresapi bacaannya ke dalam hati.

Kedua, sabar, sesuai perintah Allah dalam Quran surat Al Baqarah ayat 153.

اَيُّهَا الَّذِيْنَ اا اسْتَعِيْنُوْا الصَّبْرِ الصَّلٰوةِ اِنَّ اللّٰهَ ال


“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.

Ketiga, memperbanyak sholat. Untuk meningkatkan keimanan sholat sunah diperbanyak. Bagi yang sudah menjalankan, maka rakaatnya ditambah.

Shalat dhuha, misalnya. Jika Anda sudah melakukannya setipa hari sebanyak dua rakaat, maka ditingkatkan menjadi 12.

Baca Juga: Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriah Bid’ah, Ini Kata Buya Yahya

Selain fungsinya sebagai meningkatkan keimanan, sholat merupakan sarana olahraga bagi umat muslim.

Dalam setiap gerakannya mempunyai makna kesehatan. Salah satunya adalah dengan memperlama sujud yang dapat membantu aliran oksigen ke otak.

Keempat, melaksanakan rukun Islam dengan sepenuh hati. Bukan sekadar wajib menjalannya.

Demikianlah cara meraih ketenangan diri di masa pandemi menurut Zaidul Akbar. Dengan jiwa yang tenang, saat sakit itu sudah merupakan 60 persen kesembuhan. ***

 

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini