Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Gila betul, 30 pria Israel dilaporkan memperkosa seorang gadis remaja berusia 16 tahun di sebuah hotel.
Dilaporkan, gadis tersebut dalam keadaan mabuk usai minum-minum dengan teman-temannya di Kota Elliat di wilayah pendudukan Israel.
Polisi setempat telah menangkap dua tersangka yang memperkosa dan merekam perkosaan itu. Polisi juga memburu 28 tersangka lainnya.
Baca Juga: Terlalu Fokus di Pariwisata, Bali Meninggalkan Budaya Agrarisnya
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku terkejut mendengar kasus tersebut. Netanyahu bahkan menyebutnya sebagai kejahatan kemanusiaan.
“Ini mengejutkan, tidak ada kata lain. Ini bukan hanya kejahatan terhadap gadis itu, ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan itu sendiri yang layak mendapatkan semua kecaman," kata dia, dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @netanyahu.
Sebagaimana dilaporka New York Post, Netanyahu juga meminta aparat menyeret para pelaku ke pengadilan untuk mendapat hukuman setimpal.
Baca Juga: Benyamin Davnie - Pilar Saga Ichsan Dapat Dukungan dari Partai Gelora Indonesia
Menurut laporan surat kabar Israel Haaretz, gadis itu pergi minum dengan teman-temannya di kota Elliat, kemudian menuju hotel dan ke toilet.
Dia diduga dibawa puluhan pria ke kamar hotel dan berulang kali diperkosa sementara beberapa pria lainnya merekam video di ponsel mereka.
Polisi mengatakan teman korban saat itu berusaha membantu tetapi tidak berhasil.
Namun, seorang tersangka mengaku kepada polisi bahwa 30 pria berhubungan seks dengan gadis itu, berdasarkan suka sama suka.
Baca Juga: Survei Indikator Politik: Mayoritas Percaya Jokowi Mampu Tangani Covid-19
Tersangka pertama berusia 20-an tahun ditangkap setelah polisi menemukan bukti rekaman video pemerkosaan tersebut. Dia berdalih ponselnya digunakan orang lain untuk melakukan perekaman.
Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz minggu ini mengutuk para pelaku pemerkosaan tersebut.
Artikel ini telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul: Nasib Nahas Gadis 16 Tahun, Diperkosa 30 Pria Israel di Hotel dalam Kondisi Mabuk
Baca Juga: Mahasiswi Indonesia di Swiss Bareng UNESCO Luncurkan Aplikasi iWareBatik
"Investigasi polisi masih berlangsung, tetapi penting bagi saya untuk menyampaikan pesan kepada mereka yang berpartisipasi atau menjadi saksi untuk kasus ini atau orang lain: satu-satunya hal yang telah Anda buktikan adalah kerusakan jiwa dan moralitas," kata Benny.
“Kepada pengadu, penting bagi saya untuk mengatakan hati saya bersamamu, kamu tidak sendiri,” tambahnya.
Untuk saat ini, identitas kedua pria itu belum dipublikasikan pihak berwenang Israel.*** (Pikiran-rakyat.com/Julkifli Sinuhaji)
