Lagi, Setelah Tragedi Kanjuruhan, Gas Air Mata Polisi Kembali Makan Korban di Pertandingan Sepak Bola

- 8 Oktober 2022, 11:48 WIB
Penggunaan gas air mata kembali makan korban jiwa di pertandingan sepak bola
Penggunaan gas air mata kembali makan korban jiwa di pertandingan sepak bola /Tyc sports/

Karenanya, banyak dari suporter di dalam yang mengalami sesak nafas. Naasnya, terdapat anak kecil di antara suporter.

Salah satunya adalah putra dari pemain Gimnasia, Leonardo Morales yang baru berusia 2 tahun dan mengalami kesulitan bernafas setelah gas air mata masuk ke stadion.

Baca Juga: Iwan Bule Ogah Mundur Sebagai Ketum PSSI Atas Tragedi Kanjuruhan, Luqman Hakim: Apa Lagi yang Anda Tunggu?

"Putra saya yang berusia 2 tahun tidak bisa bernapas. Kami merasa putus asa dan khawatir tentang semua orang di tribun. Ini gila. Kami memainkan pertandingan sepak bola secara normal dan itu berubah menjadi ini dan perasaan bahwa kerabat kita hampir mati," ungkap Morales.

Asosiasi Sepak Bola Argentina pun buka suara terkait insiden tersebut dan mengecam tindakan polisi.

"AFA sangat menolak peristiwa yang terjadi hari ini di sekitar stadion Gimnasia dan menyatakan komitmennya untuk terus berupaya memberantas insiden semacam ini yang menodai semangat sepak bola," tulis AFA melalui akun Twitter mereka.

Sebelumnya, peristiwa serupa juga terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Polri Tetapkan 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Pengamat: Hai FIFA, Jangan Biarkan...

Kerusuhan terjadi setelah Arema FS kalah 2-3 dari Persebaya pada awal Oktober lalu.

Polisi diketahui menggunakan gas air mata untuk menghalau para suporter yang turun ke lapangan dan menemui para pemain.

Halaman:

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini

x