Lagi, Setelah Tragedi Kanjuruhan, Gas Air Mata Polisi Kembali Makan Korban di Pertandingan Sepak Bola

- 8 Oktober 2022, 11:48 WIB
Penggunaan gas air mata kembali makan korban jiwa di pertandingan sepak bola
Penggunaan gas air mata kembali makan korban jiwa di pertandingan sepak bola /Tyc sports/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 lalu meninggalkan luka yang begitu mendalam.

Sebanyak 131 orang dinyatakan meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka dalam tragedi ini.

Akibatnya, tragedi Kanjuruhan banyak disorot oleh dunia internasional. Banyak yang mengatakan penggunaan gas air mata oleh aparat kepolisian menjadi faktor utama jatuhnya banyak korban jiwa.

Baca Juga: Dirut Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Mantan Karyawan Bongkar Borok LIB

Terlebih FIFA telah melarang keras penggunaan gas air mata dalam pengamanan pertandingan sepak bola.

Hingga saat ini, polisi telah menetapkan enam orang tersangka terkait tragedi Kanjuruhan. 

Salah satunya adalah Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita yang diduga memanipulasi hasil verififikasi Stadion Kanjuruhan.

Namun, lagi-lagi penggunaan gas air mata oleh polisi kembali memakan korban jiwa.

Baca Juga: Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Peran Dirut PT LIB Dibongkar Kapolri, Ternyata Manipulasi Hal Ini

Halaman:

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini

x