Ferdinand Marcos Jr Presiden Terpilih Filipina Dinilai Akan Jadi Anugerah Bagi China

- 11 Mei 2022, 11:52 WIB
Kemenangan Ferdinand Marcos Jr. dalam pemilihan presiden di Filipina memicu banyak pro dan kontra
Kemenangan Ferdinand Marcos Jr. dalam pemilihan presiden di Filipina memicu banyak pro dan kontra /

Diketahui pada tahun 1995, Marcos diminta untuk bekerja sama dengan Pengadilan Distrik Hawaii yang memerintahkan Marcos untuk membayar 2 miliar dolar kekayaan kepada para korban yang telah dijarahnya.

Namun Marcos menolak perintah tersebut dan dinilai telah menghina putusan pengadilan.

Saat ini Amerika Serikat tengah berusaha mendekati Beijing dan Filipina menjadi titik tumpu persaingan geopolitik antara negara besar tersebut.

Baca Juga: Tambah Medali Perak, Filipina Salip Indonesia di Peringkat Olimpiade Tokyo 2020

Ferdinand Marcos Jr akan mencari kesepakatan bilateral dengan China agar dapat menyelesaikan perbedaan terkait Laut China Selatan.

“Jika Anda membiarkan AS masuk, Anda menjadikan China musuh Anda,” kata Marcos.

"Saya pikir kita bisa mencapai kesepakatan (dengan China). Faktanya, orang-orang dari kedutaan China adalah teman saya. Kami telah membicarakan hal itu," ujarnya lagi.

Namun sikap Marcos yang lebih memilih mendekati China dianggap sebagai sebuah pengkhianatan oleh Antonio Carpio, mantan Hakim Mahkamah Agung yang memimpin tim hukum Filipina di pengadilan arbitrase.

"Dia memihak China melawan Filipina," ucap Antonio Carpio.

Rommel Banlaoi, seorang pakar keamanan yang berbasis di Manila justru berkomentar berbeda atas sikap Marcos yang dikenal dengan sebutan Bongbong.

Halaman:

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah