Baca Juga: Presiden Ukraina Minta Bertemu Putin Pasca Serangan Udara Rusia ke Pangkalan Militer
Sehari sebelum perundingan, Rusia meluncurkan serangan misil jelajah mematikan terhadap sebuah pangkalan militer di bagian barat Ukraina, hanya 25 kilometer dari Polandia, negara anggota NATO. Sedikitnya 35 orang tewas dan 134 cedera dalam serangan terhadap Pusat Internasional bagi Penjagaan Perdamaian dan Keamanan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Minggu (13 Maret), mengatakan dalam pidato malam hariannya bahwa hari itu merupakan “hari kelam” bagi Ukraina karena serangan tersebut.
Presiden Ukraina itu mengatakan ia telah memberi “peringatan jelas” kepada para pemimpin Barat mengenai kemungkinan serangan terhadap pangkalan di mana unit-unit NATO berlatih dengan tentara Ukraina.
Negosiasi perdamaian masih terus dilakukan. Mykhailo Podoliak mengatakan perundingan kali ini akan dilakukan via tautan video. Ini sedikit berbeda karena pertemuan sebelumnya dilakukan dengan pertemuan langsung.
Baca Juga: Usai Rusia Serang Pangkalan Ukraina, Upaya Diplomasi Kian Meningkat
"Lagi. Negosiasi berjalan tanpa henti dalam format konferensi video. Kelompok kerja terus berfungsi. Sejumlah besar masalah membutuhkan perhatian terus-menerus. Pada hari Senin, 14 Maret, sesi negosiasi akan diadakan untuk menyimpulkan hasil awal," cuitnya di Twitter.
Sementara itu, perundingan sendiri tercatat telah tiga kali dilakukan oleh kedua negara. Yang terbaru dilakukan di Turki pada Kamis pekan lalu dan dihadiri langsung oleh Menlu Ukraina Dmytro Kuleba dan Menlu Rusia Sergey Lavrov. Perundingan sebelumnya itu dilaporkan gagal dalam menyepakati hal-hal terkait penghentian perang. Perundingan itu hanya menyepakati beberapa poin mengenai gencatan senjata semenatara untuk evakuasi.***