Perang Rusia Masih Berlanjut, Kota Mariupol Ukraina Terkepung, Rencanakan Evakuasi Warga Lagi

- 6 Maret 2022, 21:33 WIB
Pengungsi Ukraina terus bertambah termasuk dari Mariupol akibat kepungan pasukan Rusia/
Pengungsi Ukraina terus bertambah termasuk dari Mariupol akibat kepungan pasukan Rusia/ /Foto:Reuters/Bernadett Szabo/

SEPUTARTANGSEL.COM - Mariupol, kota yang terkepung pasukan Rusia akan melakukan evakuasi warganya lagi.

Pihak berwenang Mariupol tengah berusaha mengevakuasi di tengah gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia.

Evakuasi warga Mariupol, Ukraina akan dilakukan mulai dari siang hari (1000 GMT) hingga 9 malam (1900 GMT).

Baca Juga: Arab Saudi Hapus Penerapan Social Distancing dan Kewajiban Tes PCR

Evakuasi warga Mariupol terpaksa dilakukan setelah gencatan senjata hari sebelumnya antara Ukraina dan Rusia mengalami kegagalan dan kedua belah pihak saling menyalahkan.

Dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters, Minggu 6 Maret 2022 bahwa PBB mengatakan saat ini Eropa menghadapi krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat sejak Perang Dunia Kedua.

Pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia telah memasuki hari ke-11 dan belum tercapai sebuah kesepakatan.

Baca Juga: Anggaran Militer China Naik 7,1 Persen, Fokus Bangun Kekuatan Hingga 2035

Warga Mariupol menghadapi pemboman selama berhari-hari dan menyebabkan penduduk terjebak tanpa listrik, air, dan pemanas.

Kini Kiev menyerukan pada negara-negara Barat untuk memperketat sanksi di luar upaya menekan ekonomi Rusia.

Ukraina juga meminta bantuan persenjataan serta pesawat buatan Rusia untuk mengusir pasukan Moskow tersebut.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri Saat Jumatan di Pakistan, 56 Jamaah Tewas

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan Washington sedang mempertimbangkan bagaimana mereka dapat mengisi kembali pesawat untuk Polandia, jika negara itu memutuskan untuk memasok pesawat tempurnya ke Ukraina.

"Saya tidak dapat berbicara dengan garis waktu tetapi saya hanya bisa mengatakan bahwa kami melihatnya dengan sangat, sangat aktif," kata Blinken saat berkunjung ke negara tetangga Ukraina, Moldova.

Rusia yang melancarkan serangan ke negara bekas pecahan Uni Soviet pada 24 Februari 2022 lalu menyebut sebagai operasi militer khusus.


Moskow mengatakan tak berniat menduduki Ukraina yang kini beralih ke Barat dan mencari keanggotaan NATO dan Eropa.

Baca Juga: Rusia Akan Balas Blokir Facebook dan Sahkan Undang-Undang Berita Palsu

Baik Moskow maupun Kiev, keduanya saling menyalahkan atas gagalnya gencatan senjata pada hari Sabtu 5 Maret 2022.

Hal tersebut membuat warga Mariupol melarikan diri dan kota selatan lainnya, Volnovakha.

"Mereka menghancurkan kita," kata Wali Kota Mariupol Vadym Boychenko.

Namun Rusia telah berulang kali membantah bahwa pasukannya menargetkan wilayah sipil.

Baca Juga: Serang Ukraina, Kritikus Alexei Navalny Ajak Warga Rusia untuk Lakukan Protes

Di tempat lain, polisi Ukraina melaporkan penembakan ioleh pasukan Rusia dan serangan udara di wilayah timur laut Kharkiv.

Moskow mengatakan telah menyerang dan melumpuhkan pangkalan udara Starokostiantyniv di barat Ukraina menggunakan senjata presisi tinggi.

Mariupol menjadi salah satu kota di Ukraina yang terpaksa melakukan evakuasi warganya di tengah serangan pasukan Rusia.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

x