Invasi Ukraina, Presiden AS Joe Biden Ancam Batasi Ekspor ke Rusia

- 26 Februari 2022, 10:04 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengancam akan membatasi ekspor ke Rusia
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengancam akan membatasi ekspor ke Rusia /Instagram/joebiden/

SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengecam tindakan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang menyerang Ukraina.

Joe Biden mengancam akan membatasi ekspor dari AS ke negara tersebut.

"Putin adalah agresor. Putin memilih perang. Dan sekarang dia dan negaranya akan menanggung akibatnya," kata Biden dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Instagram @jobiden, Sabtu 25 Februari 2022.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Bergolak, Emil Salim: Menandakan Tak Berubahnya Perang Dingin Negara Kapitalis Vs Komunis

Menurut Biden, pembatasan ekspor AS ke Rusia akan memberikan beban yang berat bagi ekonomi Rusia baik secara langsung dan jangka panjang.

"Pembatasan ekspor itu didesain khusus untuk memberikan dampak jangka panjang yang optimal ke Rusia dan meminimalisir dampak kepada AS dan sekutu," kata Joe Biden.

Menurut Biden, Putin yang menyerang, Putin yang memilih perang dan sekarang dia dan negaranya akan merasakan konsekuensinya, termasuk resiko embargo ekonomi.

Baca Juga: Serial The Simpsons Sudah Prediksi Perang Rusia-Ukraina Sejak 1998

Biden mengatakan tindakan Putin adalah agresi terang-terangan. Dia mengungkapkan sanksi baru AS terhadap bank dan elite kaya di Rusia serta pembatasan ekspor semua produk.

Biden juga mengatakan AS bekerja sama dengan sekutunya untuk melepas minyak dari cadangan strategis setelah harga minyak melonjak.

Sementara itu, Inggris, Kanada, Uni Eropa, Australia, Jepang dan negara-negara lain juga menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, menargetkan bank, ekspor militer dan para kroni Putin.

Baca Juga: Sejumlah Pertandingan Internasional Dibatalkan, IOC: Tidak Boleh Ada Bendera Rusia Berkibar

Jepang mengatakan tindakan terkoordinasi oleh negara-negara anggota Kelompok Tujuh (G7) terhadap Rusia akan membendung setiap agresi di Asia dan kawasan lain.

Ribuan orang Ukraina berusaha menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga, termasuk Polandia, Hungaria, dan Rumania. Badan pengungsi PBB memperkirakan 100.000 orang telah meninggalkan rumah mereka.

Sejak Jumat, pasar saham jatuh dan Rubel Rusia mencapai titik terendah dalam sejarah. Saham AS berbalik positif karena Barat merinci sanksi mereka terhadap Rusia.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini