Lebih dari 30 siswa di distrik Kodagu dipulangkan dari sekolah setelah mereka menolak melepas jilbab mereka. Di distrik Shivamogga, 10 siswa dari Kelas 10 dan dua dari Kelas 9 di sekolah KPS menolak melepas jilbab setelah itu mereka dilarang masuk sekolah.
Aksi protes terkait larangan mengenakan jilbab itu dimulai sejak bulan lalu, di distrik Udupi setelah siswa pra-universitas di beberapa perguruan tinggi negeri dilarang memasuki ruang kelas dengan jilbab.
Pejabat di distrik Udupi Pradeep Kurudekar mengklaim saat ini gadis-gadis Muslim melepaskan jilbabnya sebelum memasuki lingkungan sekolah.
“Saya telah mengunjungi beberapa sekolah dan siswa Muslim terlihat mematuhi aturan. Mereka melepas hijab sebelum masuk kelas. Polisi telah dikerahkan di dekat sekolah untuk mengawasi situasi hukum dan ketertiban,” kata Pradeep Kurudekar.
Sementara itu, banyak sekolah di wilayah Karnataka Utara menunjukan sikap yang berbeda dengan mengizinkan siswa untuk menghadiri kelas dengan jilbab mereka.
Larangan tersebut lantas menyedot perhatian publik di dunia, banyak yang mengungkapkan protesnya kepada pemerintah India lewat cuitan di Twitter.
Hingga artikel ini dibuat ada 16 ribu lebih cuitan netizen dengan tagar 'India Racism'.
"Kami angkat bicara menentang Islam Phobia dan melakukan solidaritas internasional untuk melawan para pelakunya, jika pemerintah India tidak menghentikan perilaku rasis rakyatnya maka mari kita gaungkan!," tulis akun @Mehmet899899.