Pejabat AS Sebut Larangan Hijab di Negara Bagian India Langgar Kebebasan Beragama dan Menstigma Perempuan

- 13 Februari 2022, 07:07 WIB
Protes larangan hijab digunakan di perguruan tinggi di negara bagian India.
Protes larangan hijab digunakan di perguruan tinggi di negara bagian India. /Foto: Reuters/ Anushree Fadnavis///

Perselisihan tentang hijab meletus di India sejak sebulan lalu. Di Kartanava, sebuah perguruan tinggi melarang mahasiswa yang menggunakan hijab untuk masuk kelas.

Hal tersebut bertambah buruk setelah pada 5 Februari 2022 lalu pemerintah Negara Bagian Selatan yang dikuasai Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi melarang pakaian yang menurutnya mengganggu kesetaraan, integritas, dan ketertiban umum.

Baca Juga: Kesaksian Warga di Malam Kejadian Tewasnya Pemimpin ISIS, Saat Ledakan Bom Bunuh Diri

Sejak saat itu, terjadi beberapa gelombang protes pro dan kontra di beberapa perguruan tinggi lain. Bahkan, beredar video ke seluruh dunia, bagaimana mahasiswa berhijab dicemooh sekelompok sayap kanan Hindu sebelum memasuki kampus.

Kecaman tentang larangan hijab di negara bagian selatan India tidak hanya datang dari AS.

Pemenang Hadiah Nobel, Malala Yousafzai mendesak para pemimpin India untuk menghentikan marginalisasi perempuan Muslim.

"Perguruan tinggi memaksa kita untuk memilih antara studi dan hijab," kata Malala.

Baca Juga: Diserbu Tentara Amerika, Pemimpin ISIS Tewas Bunuh Diri Bersama Keluarganya

Pemain sepak bola profesional yang kini membela Manchester United, Paul Bogba juga menyuarakan keprihatinannya tentang pelarangan hijab di India.

Dia ikut membagikan video di Twitternya yang menggambarkan muslimah berhijab terus dikejar massa Hindu.

Halaman:

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini