SEPUTARTANGSEL.COM – Orang-orang Yahudi telah lama berdoa secara diam-diam di Al-Aqsha.
Namun, seorang pemukim Israel, Rabi Aryeh datang ke pengadilan dan meminta keputusan larangan memasuki Al-Aqsa dicabut. Pengadilan Israel memenuhi permintaan tersebut, dan izinkan orang Yahudi masuk serta berdoa di Al-Aqsa.
Diizinkannya orang Yahudi berdoa di Israel memicu ketakutan warga Palestina. Mereka menolak keputusan tersebut karena khawatir adanya perambahan Yahudi atas situs paling suci di Yerusalem.
Selain itu, pengambilalihan secara keseluruhan oleh Yahudi menjadi perhatian utama.
Baca Juga: Warga Palestina Serukan Pembatalan Kesepakatan UNRWA dan AS
Warga Palestina mengecam keputusan Pengadilan Israel. Mereka meminta aturan kembali pada kesepakatan lama, di mana umat Islam beribadah di Al-Aqsa dan orang Yahudi di Tembok Barat di dekatnya.
Perdana Menteri Palestina, Mohammad Ibrahim Shtayyeh telah meminta Amerika Serikat (AS) untuk memenuhi janjinya mempertahankan status quo kompleks Al-Aqsa. Dia juga mengimbau negara-negara Arab untuk berdiri dalam solidaritas Palestina.
“Kami memperingatkan terhadap upaya Israel untuk memaksakan realitas baru di Masjid Suci Al Aqsa,” ujar Shatayyeh sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari Al Jazeera, Kamis 7 Oktober 2021.