Korea Utara dan China Didesak Bersatu untuk Hadapi Ancaman dari Amerika Serikat, Begini Kata Adik Kim Jong Un

- 16 Agustus 2021, 11:29 WIB
Korea Utara dan China didesak bersatu hadapi ancaman Amerika Serikat, ini kata Kim Yo Jong
Korea Utara dan China didesak bersatu hadapi ancaman Amerika Serikat, ini kata Kim Yo Jong //Reuters/Jorge Silva//REUTERS/Jorge Silva

SEPUTARTANGSEL.COM - Korea Utara dan China didesak bersatu untuk hadapi ancaman Amerika Serikat (AS). Hal ini diungkapkan oleh seorang diplomat dari Korea Utara.

Desakan agar Korea Utara dan China bersatu muncul setelah perdagangan antara kedua negara menyentuh rekor terendah pada awal tahun 2021.

Duta Besar Korea Utara untuk China, Ri Ryong Nam menuduh Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan telah meningkatkan latihan militer kedua negara.

Baca Juga: Hubungan Amerika Serikat dan China Semakin Memanas, Presiden Tiongkok Xi Jinping Siap Perang di Asia

"Tidak sulit untuk melihat bahwa AS akan memperkuat kegiatan militernya melawan negara-negara Asia-Paifik termasuk China. Itu tidak diinginkan dan mereka pasti akan membayar harga untuk itu," kata Ryong Nam, dilansir SeputarTangsel.com dari Express pada hari Senin, 16 Agustus 2021.

Menurutnya, keputusan negaranya untuk memperkuat pertahanan nasional merupakan tindakan yang benar dan sah terkait situasi saat ini.

Sementara itu, adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong diketahui akan memeras Korea Selatan dan Amerika Serikat dengan ancaman keamanan apabila kedua negara tersebut menyelesaikan latihan militer mereka.

Baca Juga: China Bangun Pangkalan Senjata Nuklir Baru, Seluruh Amerika Serikat Terancam Luluh Lantak, Begini Kata Ahli

"Harapan atau putus asa? Itu bukan terserah kita," tegasnya.

Meski begitu, Korea Selatan dan Amerika Serikat akan tetap memulai latihan militer tahunan mereka hari ini. Latihan tersebut diketahui dilakukan di dekat perbatasan Korea Utara.

Menurut keterangan Kepala Staf Gabungan, latihan militer kedua negara dilakukan dengan mempertimbangkan situasi Covid-19 secara komprehensif, postur pertahanan bersama, dan cara-cara untuk mendukung upaya diplomatik untuk denuklirisasi dan mendorong perdamaian abadi di semenanjung Korea.

Baca Juga: Bersitegang dengan Amerika Serikat, China Peringatkan Negara-negara ASEAN untuk Jaga Jarak dengan AS

Selain itu, latihan dilakukan untuk mempercepat kemajuan upaya pemerintaha Korea Selatan untuk mengambil alih kendali.

Sebagai informasi, saat ini AS memiliki total 28.500 tentara di negeri Ginseng tersebut, terhitung sejak Perang Korea pada tahun 1950-1953.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Sumber: express.co.uk


Tags

Terkait

Terkini