SEPUTARTANGSEL.COM - Hubungan China dan Amerika Serikat (AS) kian memanas. Hal ini dibuktikan dengan campur tangan negara Tirai Bambu itu untuk menjauhkan pengaruh AS dari negara-negara ASEAN saat pembicaraan tingkat menteri di kawasan Asia Tenggara.
Menteri Luar Negeri (Menlu) China, Wang Yi melalui Forum Regional ASEAN mengatakan bahwa intervensi oleh negara-negara di luar kawasan bisa menjadi ancaman perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.
Dilansir dari Nikkei Asia, meski Menlu China, Wang Yi tidak menyebut AS secara langsung, namun dia menentang penyalahgunaan latihan kebebasan navigasi setelah melihat kapal perang AS berlayar melalui kawasan tersebut.
Usaha China itu disebut-sebut sebagai upaya untuk melemahkan pembenaran terkait keterlibatan negara-negara Barat dalam sengketa maritim di Asia Tenggara.
Selain itu, hal tersebut juga diduga sebagai kode untuk larangan pelatihan militer dan pengembangan sumber daya oleh negara-negara dari luar kawasan.
Meski begitu, China tetap memperkuat keuntungannya di Laut China Selatan.
Menanggapi hal ini, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken pun angkat suara. Dia menyuarakan keprihatinannya terkait pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di Tibet, Hong Kong, dan Xinjiang.