Waspada Virus Marburg, WHO Sebut Tingkat Kematian Capai 88 Persen dan Menular dengan Cepat

- 12 Agustus 2021, 22:39 WIB
Ilustrasi virus. WHO memperingatkan bahaya virus Marburg yang mirip Ebola, ditemukan di Guinea.
Ilustrasi virus. WHO memperingatkan bahaya virus Marburg yang mirip Ebola, ditemukan di Guinea. /Foto: Pixabay/geralt/

SEPUTARTANGSEL.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan tentang adanya sebuah virus baru yang mirip dengan Ebola, bernama virus Marburg.

WHO mengungkapkan, virus Marburg mempunyai tingkat kematian yang tinggi hingga mencapai 88 persen pada orang yang terinfeksi.

Selain memiliki tingkat kematian yang tinggi, virus Marburg juga disebut-sebut dapat menular dengan cepat.

Baca Juga: Waspada! Wabah Virus Ebola Kembali Merebak di Guinea Afrika Barat

Menurut para ahli, virus itu telah memicu ketakutan dan kecemasan serupa yang ditimbulkan oleh wabah Ebola di Afrika Barat pada tahun 2013-2016.

Karena itu, Direktur Regional WHO untuk Afrika, Dokter Matshidiso Moeti menyatakan penularan virus Marburg harus segera dihentikan.

“Virus Marburg berpotensi untuk menular lebih jauh dan meluas, berarti kita harus menghentikannya," kata Moeti, dikutip SeputarTangsel.Com dari laman Express, Kamis, 12 Agustus 2021.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, WHO Bunyikan Alarm untuk Virus Baru yang Mematikan: 155 Orang Kontak Erat

Moeti juga mengungkapkan, pihaknya telah bekerja sesuai dengan otoritas kesehatan sebagai tanggapan atas munculnya virus tersebut.

Menurutnya, penularan virus Marburg tidak jauh berbeda seperti wabah Ebola yang menyerang Guinea beberapa tahun silam.

Orang yang terinfeksi Virus Marburg diketahui mempunyai beberapa gejala, seperti demam, nyeri otot, mudah lelah, dan pendarahan lewat mata dan telinga.

WHO mengonfirmasi bahwa kasus baru yang ditemukan pada seorang pria di Guinea telah menimbulkan kekhawatiran.

Baca Juga: Waspada! Pandemi Covid-19 Belum Selesai, WHO Peringati Ada Virus Baru yang Lebih Menular dan Mematikan

Virus tersebut dikhawatirkan akan menyebar dengan cepat ke seluruh benua melalui beberapa negara tetangga yang terserang lebih dulu.

Menurut WHO, pria itu pertama kali menunjukkan gejala pada 25 Juli 2021 sebelum mengunjungi klinik kesehatan setempat.

Namun, pada hari berikutnya, pria itu meninggal setelah melakukan kontak langsung dengan empat orang lainnya yang diketahui belum menunjukkan gejala apa pun saat ini.

Baca Juga: Covid-19 Varian Delta Disebut Menular Seperti Cacar, Begini Penjelasan CDC AS dan WHO

Proses pelacakan kontak saat ini terus dilakukan terhadap masyarakat di Afrika Barat guna menghentikan penularan virus yang mirip Ebola tersebut.

Padahal, dua bulan sebelumnya, Guinea baru saja dinyatakan bebas dari wabah Ebola.

Namun, kemunculan virus Marburg di negara tersebut harus diwaspadai penularannya agar tidak menyebar lebih luas. Terlebih, Pandemi Covid-19 belum diketahui waktu berakhirnya.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x