SEPUTARTANGSEL.COM – Pejabat di Guinea, Afrika Barat mengumumkan wabah virus ebola pada Minggu 14 Februari 2021 setelah setidaknya tiga orang meninggal dan empat orang lagi dipastikan terinfeksi dalam beberapa pekan terakhir akibat virus ebola.
Seperti dilansir dari Reuters, para pasien mengalami gejala seperti diare, muntah, dan pendarahan. Gejala muncul setelah menghadiri pemakaman sub-prefektur Goueke.
Pejabat kesehatan telah melacak wabah terbaru ini pada awal Februari untuk perawat dari fasilitas kesehatan pedesaan.
Baca Juga: GAR ITB Tuduh Din Syamsuddin Radikal, Musni Umar: Marak untuk Membungkam Pengkritik
Baca Juga: KPK Incar Tersangka Baru Terkait Kasus Dugaan Korupsi Bansos, Akankah Identitas 'Madam' Terkuak?
Enam orang menghadri pemakaman melaporkan gejala mirip ebola, dua orang meninggal dan empat lainnya telah dirawat di rumah sakit.
Menteri Kesehatan Guinea mengatakan para pejabat berencana untuk mengisolasi semua kasus yang dicurigai, dan bekerja mendapatkan vaksin ebola dari organisasi kesehatan dunia yaitu WHO.
“Pemerintah meyakinkan orang-orang bahwa semua tindakan diambil untuk membendung epidemic ini secepat mungkin,” kata Remy Lamah seperti dikutip SeputarTangsel.com dari Reuters pada Senin, 15 Februari 2021.