Myanmar Minta Bantuan Internasional untuk Tangani Covid-19

- 29 Juli 2021, 13:02 WIB
Warga Myanmar antri mengisi tabung oksigen. Myanmar minta bantuan internasional untuk tangani Covid-19 yang melonjak sejak Juni 2021.
Warga Myanmar antri mengisi tabung oksigen. Myanmar minta bantuan internasional untuk tangani Covid-19 yang melonjak sejak Juni 2021. /Foto: Reuters/ Stringer//

SEPUTARTANGSEL.C0M – Penguasa Junta Militer di Myanmar mencari bantuan komunitas internasional dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19 yang terus melonjak di negaranya.

Negara dalam kekacauan bertambah saat menghadapi pandemi Covid-19, setelah militer mengambil alih kekuasaan pada bulan Februari 2021.

Rumah sakit tidak memiliki peralatan yang memadai, diiringi banyaknya petugas kesehatan yang ikut serta dalam mogok massal sebagai aksi protes.

Baca Juga: Aktivis Antikudeta Myanmar Lanjutkan Unjuk Rasa Saat AS Cari Tindakan Regional

Pemerintah Myanmar sudah mengeluarkan perintah tinggal di rumah kepada seluruh warga. Namun, hal tersebut tidak mengurangi lonjakan kasus Covid-19.

Pemimpin Junta, Min Aung Hlaing, menjelaskan dalam rapat koordinasi untuk meningkatkan kerja sama dengan masyarakat internasional, bahwa mereka akan meminta bantuan internasional.

Myanmar akan meminta dana tanggapan Covid-19 yang dibentuk oleh ASEAN.

Myanmar telah melaporkan hampir 280.000 kasus Covid-19 hingga saat ini. Namun, menurut para ahli, jumlah sebenarnya kemungkinan bisa lebih tinggi.

Lebih dari 120.000 di antaranya terjadi sejak bulan Juni 2021.

Baca Juga: Singapura Kecewa dengan Kinerja ASEAN Tangani Krisis Politik di Myanmar

Ada lebih dari 7.800 kematian terkait Covid-19, setengahnya terjadi saat lonjakan sejak bulan Juni.

Negara sekutu Myanmar, pekan lalu sudah menyumbangkan sejumlah dosis vaksin Sinopharm. Menurut Junta, vaksin tersebut diprioritaskan untuk warga yang tinggal di sepanjang perbatasan China-Myanmar.

Rencananya sekitar 2 juta dosis lagi akan disumbangkan dan tiba awal Agustus 2021.

Tidak hanya itu, pemerintahan di Beijing juga telah memasok lebih dari 10.000 vaksin ke kelompok pemberontak di perbatasannya.

Baca Juga: Militer Myanmar Mengobarkan Perang Melawan Etnis Kristen

Upaya ini dilakukan untuk menghentikan masuknya virus dari negara yang dilanda kudeta ke China.

Selain China, India juga sudah mengirimkan sejumlah vaksin untuk membantu Myanmar. Sementara itu, Singapura berencana akan mengirim 200 konsentrator oksigen ke negara yang masih dilanda krisis demokrasi tersebut untuk membantu memerangi Covid-19.

Sementara itu, konsentrator oksigen 10 liter akan disalurkan melalui Palang Merah Singapura yang bekerja sama dengan Myanmar. ***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x