Ratusan Kapal China Membuang Kotoran Manusia dan Limbah di Laut Natuna Utara, Ini Tanggapa Filipina

- 13 Juli 2021, 16:53 WIB
Ilustrasi - Ratusan kapal China dilaporkan membuang kotoran manusia di Laut Natuna Utara.
Ilustrasi - Ratusan kapal China dilaporkan membuang kotoran manusia di Laut Natuna Utara. /Foto: Reuters/Stringer/

 
SEPUTARTANGSEL.COM - Laut Natuna Utara menjadi tempat pembuangan kotoran manusia dan limbah oleh ratusan kapal China yang mangkal di kawasan sengketa itu.

Akibatnya, kotoran manusia tersebut akan menumpuk dan berpotensi merusak terumbu karang dan mengancam ikan-ikan.

Hal ini disamping oleh Liz Derr, analis citra satelit dari Amerika Serikat, saat menunjukkan hasil citra satelit dalam lima tahun terakhir bagaimana kotoran manusia dan limbah telah dihasilkan ratusan kapal China yang memangkal di Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Marcus Rashford Dapat Dukungan Netizen: Stay Strong

"Ketika kapal-kapal tidak bergerak, kotoran-kotoran akan menumpuk," kata Liz Derr dikutip dari AP News pada Senin, 12 Juli 2021.

"Ratusan kapal China yang memangkal di Laut Natuna Utara kawasan Spartly membuang kotoran ke terumbu karang di sekitar tempat kapal terparkir," ucapnya lagi.

Sementara itu, Sekretaris Departemen Luar Negeri Filipina Eduardo Menez mengatakan, pemerintah akan menilai terlebih dahulu laporan tersebut sebelum melakukan tindakan kepada China.

Baca Juga: Tak Kunjung Cair, Ketua DPD LaNyalla Desak Mensos Risma Segera Salurkan Bansos ke Masyarakat

Bukan tidak mungkin Filipina akan melayangkan gugatan protes kepada China jika laporan itu terkonfirmasi.

Liz Derr dalam laporannya mengatakan, kerusakan terumbu karang bisa menyebabkan stok ikan untuk makanan menurun drastis.

China, di sisi lain, belum merespons laporan tersebut. Namun pemerintah China berkomitmen menjaga kelestarian ikan di kawasan itu sejak lama.

Baca Juga: Tagar 2021 Ganti Presiden Mencuat Usai Angka Kematian Akibat Covid-19 Melampaui India,

Terlepas dari itu, tensi di kawasan sengketa Laut Natuna Utara antara Amerika Serikat (AS), China, dan Filipina semakin panas.

Pada Minggu 11 Juli 2021, AS memberi peringatan kepada China bahwa serangan terhadap angkatan bersenjata Filipina di Laut Natuna Utara akan memicu perjanjian pertahanan bersama AS-Filipina tahun 1951.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Antony Blinken sebagai peringatan ulang tahun kelima keputusan pengadilan arbitrase internasional yang menolak klaim China di Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Alasan Dr. Lois Tidak Ditahan, Polisi: Dia Mengaku Salah dan Berjanji Tidak Akan Mengulangi Lagi

"Amerika Serikat menegaskan kembali kebijakan 13 Juli 2020 mengenai klaim maritim di Laut Natuna Utara," kata Antony Blinken, merujuk pada penolakan oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump atas klaim China, dikutip dari Reuters, Senin, 12 Juli 2021.***(Pikiran Rakyat/Rio Rizky Pangestu)

Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul: Laut Natuna Utara Jadi Tempat Pembuangan Kotoran Manusia dari Ratusan Kapal China

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

x