China Minta PBB Selidiki Temuan Sisa Tubuh 215 Anak di Kanada, Justin Trudeau Pertanyakan Uighur

- 23 Juni 2021, 09:43 WIB
Warga meletakkan bunga duka cita atas temuan sisa tubuh anak-anak di British Columbia, Kanada.
Warga meletakkan bunga duka cita atas temuan sisa tubuh anak-anak di British Columbia, Kanada. /Foto: Reuters/ Carlos Osario/

SEPUTARTANGSEL.COM – Pemerintah China dan sekutunya menyerukan penyelidikan atas penemuan sisa-sisa tubuh anak-anak pribumi di Kanada.

Penemuan yang terjadi memang mengejutkan dunia. Sebanyak sisa-sisa tubuh yang diperkirakan berasal dari 215 anak-anak, sebagian besar berusia 3 tahun, ditemukan di Kamloops India Residential School.

Bekas sekolah berkonsep boarding school di British Columbia, provinsi paling Barat di Kanada ini, sudah ditutup pada tahun 1978.

Baca Juga: Pembunuhan Keluarga Muslim dengan Truk Diduga Kejahatan Kebencian Terbesar di Kanada

Sebelumnya, pada tahun 2015 sistem sekolah perumahan Kanada yang memisahkan anak-anak dari keluarganya telah dinyatakan sebagai genosida kebudayaan oleh komisi kebenaran dan rekonsiliasi.

"Kami menyerukan penyelidikan menyeluruh dan tidak memihak atas semua kasus di mana kejahatan dilakukan terhadap masyarakat adat, terutama anak-anak, untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan, dan menawarkan pemulihan penuh kepada para korban," ujar Jiang Duan, pejabat senior China kepada Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Selasa, 22 Juni 2021.

China didukung oleh sekutunya: Rusia, Belarusia, Iran, Korea Utara, Suriah dan Venezuela. Mereka semua merupakan negara-negara yang sama-sama sedang dikritik oleh Barat karena pelanggaran hak asasi manusia terhadap warganya.

Baca Juga: China Geram, PBB Akan Bahas Uighur dan Penindasan Minoritas Lain di Xinjiang

Pemerintah Kanada yang terkunci dalam perselisihan dagang dan diplomatik dengan China terpicu kemarahannya. Pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Justin Trudeau pun mempertanyakan kepentingan China.

Justin Trudeau membuat pernyataan bersama atas nama lebih dari 40 negara. Mereka menyerukan akses ke Xinjiang China. Wilayah yang diduga terjadi penahanan muslim Uighur oleh Pemerintah China.

"Di mana komisi kebenaran dan rekonsiliasi China? Di mana kebenaran mereka? Di mana keterbukaan yang selalu ditunjukkan Kanada dan tanggung jawab yang diambil Kanada atas kesalahan mengerikan di masa lalu?" ujar Trudeau.

Baca Juga: China Larang Negara-Negara PBB untuk Datang ke Xinjiang Terkait Penindasan Terhadap Muslim Uighur

Pemerintah China memang saat ini menolak dugaan penahanan terhadap muslim Uighur. Mereka berdalih kamp-kamp yang ada adalah untuk pelatihan yang meningkatkan perekonomian masyarakat di sana.

"China bahkan tidak mengakui bahwa ada masalah ... itulah sebabnya orang Kanada dan orang-orang dari seluruh dunia berbicara untuk orang-orang seperti Uighur," ujar Trudeau kepada awak media di Ottawa. ***

 

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini