Network
SEPUTARTANGSEL.COM – Bangsa Palestina sedang memperjuangkan Yerusalem dan umat Islam harus mendukung perjuangan Palestina.
Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sayid Hassan Nasrullah.
“Saya optimis kita akan menunaikan salat berjamaah di Masjid Al-Aqsa," katanya dalam acara peringatan 30 tahun berdirinya jaringan media Al Manar Lebanon pada Selasa, 8 Juni 2021.
Baca Juga: Hizbullah: Jika Perang Pecah Maka Zionis Israel Akan Menyaksikan Api Neraka!
"Yerusalem dan Masjid Al Aqsa adalah masalah seluruh umat Islam. Bangsa Palestina sedang memperjuangkan Yerusalem dan umat Islam harus mendukung mereka."
"Kami menghadapi musuh yang kejam, bodoh, dan dilanda krisis yang berusaha menghindari kebuntuan internalnya. Ada kemungkinan bahwa Perdana Menteri rezim agresor, Benjamin Netanyahu menggunakan segala opsi, bahkan yang paling bodoh sekalipun. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati menyikapinya," ujar Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon ini.
Baca Juga: Vonis Banding Ratko Mladic 'Tukang Jagal Bosnia' yang Dihukum atas Kejahatan Genosida Ditolak
Sayid Nasrullah juga menyinggung langkah AS dalam pernyataannya.
Dia menilainya sebagai tindakan AS sebagai pihak yang akan mengakhiri perang di Yaman itu tipu muslihat yang menyesatkan. Karena sebenarnya AS tidak ingin mengakhiri perang dan melanjutkan blokade Yaman.
Masalah dalam negeri Lebanon tak lepas dari sorotan.
Baca Juga: Lawless Langsung Depak Gofar Hilman karena Ada Tuduhan Kasus Pelecehan Seksual
Hizbullah menentang pemilu parlemen dini. Karena pemilihan parlemen dini bukanlah solusi. Tetapi buang-buang waktu dan cara yang menyimpang.
Nasrullah membantah tuduhan sebagian pihak terhadap Hizbullah sebagai penyebab krisis Lebanon yang mengabaikan penyebab krisis dan fakta dari sepak terjang Amerika dan Israel.
Menurutnya, kinerja pejabat saat ini lemah di semua bidang.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Benny K Harman Ngawur, Tuduh Hapus Pasal Penghinaan Presiden pada Masa SBY
Kelemahan ini harus diatasi, terutama karena krisis pembentukan pemerintahan telah berlangsung lama dan mungkin akan berkepanjangan. ***
