Ahli Sebut Virus Corona Berasal Dari Lab di Wuhan, China, Melalui Uji Genom, Ada Unsur CGG-CGG Dalam Covid-19

- 8 Juni 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /

SEPUTARTANGSEL.COM - Dua ahli sebut virus corona berasa dari laboratorium di Wuhan, China.

Drs Stephen Quay, CEO perusahaan biofarmasi Atossa Therapeutics Inc, dan Richard Muller, seorang profesor fisika di University of  California  Berkeley, mengklaim atas temuannya pada proses pengujian genom Covid-19.

Dalam penelitian Covid-19, kedua ahli menemukan genom langka melalui pengurutan genom yakni terdapat kombinasi kata CGG-CGG.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Penglima TNI Minta Bupati Kudus Bertanggung Jawab

Mereka menyebut bahwa genom CGG-CGG sangat jarang ditemui, kecuali ada ilmuwan yang menggunakannya untuk melakukan 'Gain Of Funcion' pada laboratoriumnya.

Kedua ahli mengatakan Covid-19 berasal dari laboratorium di Wuhan China, dengan bukti yang terletak pada pengurutan genom, atau menganalisis DNA, dari SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.

Ada 36 segmen DNA, terdiri dari 'kata' tiga huruf - yang digunakan virus untuk membuat asam amino yang dikenal sebagai L-arginin.

Baca Juga: WHO Sebut Varian Baru Covid-19 Bukan Faktor Penyebab Tsunami Covid-19 di India

L-arginine membantu membuat protein tetapi juga sering digunakan dalam penelitian 'perolehan fungsi', yang mengubah virus agar lebih mudah menular dan lebih mematikan.

Virus baru berisi segmen yang disebut CGG-CGG, yang dianggap langka bahkan dalam eksperimen di mana para peneliti mencoba memanipulasi virus.

Tetapi yang lebih jelas adalah bahwa kombinasi CGG-CGG yang ada pada virus Covid-19 ini tidak pernah ditemukan secara alami pada jenis virus corona lainnya, seperti di SARS dan MERS.

Baca Juga: China Bohong Soal Asal-Usul Virus Corona, WHO Temukan Sumber Pandemi dari Peternakan Satwa Liar? Ini Faktanya

"Sebuah virus tidak dapat mengambil urutan dari virus lain jika urutan itu tidak ada pada virus lain,' tulis Quay dan Muller, dikutip SeputarTangsel.Com dari Daily Mail, 8 Juni 2021.

'Kombinasi CGG-CGG belum pernah ditemukan secara alami. Itu berarti metode umum virus mengambil keterampilan baru, yang disebut rekombinasi, tidak dapat beroperasi di sini.' tambahnya.

Pernyataan tersebut muncul setelah adanya penelitian eksplosif minggu lalu mengklaim bahwa para ilmuwan China menciptakan Covid-19 di laboratorium Wuhan.

Baca Juga: Infeksi Virus terus Meningkat, WHO: Pandemi Masih Jauh dari Selesai

Kemudian mencoba menutupi jejak mereka dengan cara merekayasa balik virus agar terlihat seperti berevolusi melalui kelelawar.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

x