SEPUTARTANGSEL.COM – Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic memperingatkan agar tidak menyalahkan varian baru Covid-19 atas kasus yang terjadi di India.
Salah satu negara berkembang dengan penduduk termasuk terbanyak di dunia tersebut mempunyai rumah sakit yang di ambang kehancuran.
Lebih jauh, ada beberapa penyebab yang terakumulasi dengan sempurna. Varian baru virus hanya salah satu saja. Kondisi diperburuk dengan pertemuan masal yang masih berlangsung dan tingkat vaksinasi yang rendah. Masyarakat masih abai dan mempunyai perilaku berpuas diri.
“Sejauh mana perubahan virus ini bertanggung jawab atas peningkatan pesat kasus di negara ini masih belum jelas, karena ada faktor lain seperti pertemuan besar baru-baru ini yang mungkin telah berkontribusi pada peningkatan tersebut,” ujar Tarik menjelaskan.
Baca Juga: Peristiwa Pasca Piala Menpora, Kapolri dan Menpora Dituntut Minta Maaf
Baca Juga: Cegah Penularan, Satgas Minta Posko Covid-19 Fasilitasi Mudik Virtual bagi Masyarakat
Di luar hal di atas, WHO menyebutkan bahwa sistem rumah sakit hancur karena tekanan yang tidak perlu. Orang berbondong-bondong datang ke sana. Padahal, tidak semua yang sakit harus mendapatkan perawatan dokter. Mereka dapat memulihkan diri di kediaman masing-masing.
Jasevic menekankan, hanya sekitar 15 persen Covid-19 yang membutuhkan perawatan mendesak di rumah sakit. Dia juga menginginkan diberlakukannya skrining dan triase yang efisien pada pasien untuk memastikan dibutuhkan atau tidaknya perawatan intensif.