SEPUTARTANGSEL.COM – Serangan udara Israel belum berhenti. Kelompok militan Hamas terus berjaga dan menembakkan roket.
Jalur Gaza memanas. Di utara Beit Lahia yang berdekatan dengan perbatasan, terdapat area pertanian dan desa-desa pemukiman penduduk.
Hussein Abu Qleeq, orang Palestina yang tinggal di desa itu, menggambarkan secara detail serangan udara yang dilakukan tentara Israel.
Baca Juga: Turki Minta Negara Muslim Mengambil Tindakan Aktif
“Saya sedang duduk bersama keluarga saya,” ujar Hussein yang berusia 30 tahun. Tiba-tiba, terdengar suara tembakan artileri hebat di perbatasan. Saya tidak berharap itu menghantam rumah-rumah. Anak-anak mulai berteriak.”
Salah satu bom yang ditembakkan dari udara memang mengenai rumah Hussein. Dia terkena pecahan peluru di leher, lengan, dan punggung. Dia menggambarkan pemboman kali ini lebih kejam dari sebelumnya.
“Itu adalah atmosfer yang menakutkan. Anda tidak dapat membayangkannya. Kami telah melalui tiga perang dan ini adalah pertama kalinya pemboman ini terjadi dengan begitu kejam dan tiba-tiba,” ujar Hussein bercerita pengalamannya.
Baca Juga: Diserbu Bom Israel, Anak-anak Gaza Palestina: Biasa Aja
Seperti diceritakan penduduk lain, sebelumnya Israel memperingatkan kepada penduduk sebelum serangan udara dimulai.