Perceraian Bos Microsoft Bill Gates, Begini Pandangan Pakar

- 10 Mei 2021, 14:04 WIB
Bill Gates dan Melinda Gates bercerai setelah 27 tahun menikah.
Bill Gates dan Melinda Gates bercerai setelah 27 tahun menikah. /Sumber: Instagram/ @thisisbillgates /

SEPUTARTANGSEL.COM – Setelah bersama selama 27 tahun, bos Microsoft Bill Gates mengumumkan perceraiannya dengan Melinda Gates.

Hal ini menambah daftar “perceraian kelabu" atau pembubaran pernikahan pada mereka yang sudah berusia 50 tahun ke atas.

Menurut pakar, kasus itu meningkat di negara Amerika Serikat dua kali lipat menurut sensus pada tahun 2015 ketimbang pada tahun 1990.

Baca Juga: Bakal Jadi Janda Paling Tajir di Dunia Usai Cerai dari Bos Microsoft

Seperti disampaikan psikolog klinis Barry J. Jacobs bahwa itu bisa karena berbagai hal. Termasuk perceraian yang menjadi kurang tabu, fiksasi pada pengasuhan anak, dan orang yang hidup lebih lama.

Direktur Pusat Nasional untuk Keluarga dan Riset Perkawinan di Universitas Negeri Bowling Green, Susan Brown, kepada Thrive Global mengungkapkan bahwa angka harapan hidup lebih lama dan pasangan menikah saat ini memiliki tingkat kepuasan hubungan yang sama dengan generasi sebelumnya. Hal ini menjadi alasan lainnya perceraian pada generasi baby boomer atau kelahiran tahun 1946-1964.

Orang berusia 65 tahun saat ini dapat hidup rata-rata hingga berusia 84 tahun menurut laporan Washington Post.

Baca Juga: Jaringan Gusdurian Kecam Penyegelan Masjid Ahmadiyah oleh Pemkab Garut

Saat para baby boomer tumbuh dewasa, mereka mengevaluasi kembali prioritas dan menyadari pasangan mereka bukanlah seseorang yang mereka inginkan selama 20 tahun ke depan.

"Ini waktu yang lama untuk dihabiskan dengan seseorang yang tidak Anda sukai lagi," kata Susan Brown.

Perceraian kini menjadi hal yang biasa. Orang-orang merasa tidak terlalu malu karena hal ini menurut psikolog klinis Barry J. Jacobs seperti dikutip dari Insider.

Baca Juga: Mantan Pimpinan KPK Sebut Isu Taliban di KPK adalah Permainan Buzzer

Sampai dengan tahun 1969, pilihan perceraian hanya diberikan apabila salah satu pihak dapat membuktikan pasangannya bersalah. Seperti pelecehan fisik, emosional, atau perselingkuhan.

Semakin banyak baby boomer memilih berpisah. Hal ini terjadi di Amerika Serikat. Baik perceraian tanpa alasan atau perceraian yang diajukan dengan alasan apapun.

"Ini hampir terlihat sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan keluarga normal," kata Barry J. Jacobs.

Baca Juga: Universitas Muhammadiyah Ini Mayoritas Mahasiswanya Non Muslim

Pasangan suami istri dengan anak-anak sering kali mendedikasikan hidupnya untuk membesarkan keluarga dan tidak terlalu mementingkan hubungan romantis mereka. Tetapi, begitu anak-anak mereka meninggalkan rumah, pasangan yang lebih tua mungkin menyadari telah kehilangan tujuan bersama.

Menurut Barry J. Jacobs, pasangan baby boomer yang tidak dapat menyetujui seberapa dekat kehidupan dengan anak dan cucu mereka atau bagaimana mereka ingin menghabiskan tahun-tahun pensiun mereka akan memilih untuk berpisah sehingga mereka dapat hidup dengan cara mereka sendiri. ***

Sumber: Antara

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini