China Kirimkan Serangan Jet Bertubi-tubi di Laut Natuna Utara, Taiwan Sebut Akan Terus Berjuang Hingga Akhir

- 8 April 2021, 19:53 WIB
Ilustrasi jet tempur  - Taiwan mengatakan akan berjuang sampai akhir jika Tiongkok menyerang, hal ini sebagai tanggapan banyaknya jet tempur lewati udara  Tawan.*
Ilustrasi jet tempur - Taiwan mengatakan akan berjuang sampai akhir jika Tiongkok menyerang, hal ini sebagai tanggapan banyaknya jet tempur lewati udara Tawan.* /Pixabay /Wikilmages

SEPUTARTANGSEL.COM - Perseteruan antara China dan Taiwan masih terus berlangsung.

Pasalnya, China telah mengirimkan lebih banyak jet tempur ke zona pertahanan udara Taiwan dalam rangka unjuk kekuatan di sekitar pulau-pulau yang diklaim Baijing sebagai miliknya di Laut Natuna Utara, Kepulauan Spratly.

Taiwan mengeluhkan adanya aktivitas militer yang berulang oleh Beijing dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Dewi Tanjung Tak Takut Tantang AHY Berdebat: Berani dan Punya Nyali Nggak?

Baca Juga: TMII Diambil Alih Pemerintah, Teddy Gusnaidi: Yayasan Harapan Kita Tak Penuhi Kewajibannya Setor ke Kas Negara

Wilayah zona identifikasi pertahanan udara Taiwan hampir setiap hari kerap dijadikan sasaran serangan oleh angkatan udara China

Dibuktikan dengan pengakuan China yang mengatakan sebuah kapal induk China terlihat tengah berlatih di dekat Taiwan pada Senin, 5 April 2021.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan terdapat sejumlah 15 pesawat China, diantaranya termasuk 12 pesawat tempur yang memasuki wilayah zona indentifikasi pertahanan udara, beserta dengan pesawat anti-kapal selam yang terbang menuju selatan yang melewati Selat Bashi, yang berada di antara Taiwan dan Filipina.

Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Semua Lembaga Ada Pencurinya, Sindir Keras KPK?

Baca Juga: Polri Pastikan Anggota Brimob yang Meninggal Dunia Bukan Akibat Vaksin

Setelah melihat adanya ancaman tersebut, Angkatan udara Taiwan siaga untuk mengirimkan pesawat untuk memperingatkan China agar mundur dari wilayah otoritasnya.

Selain itu, Angkatan Laut AS mengatakan jika adanya aktivitas transit secara rutin di Selat Taiwan yang dilakukan oleh kapal perusak berpeluru kendali John S. McCain pada Rabu, 7 April 2021.

Namun, tindakan tersebut dikecam keras oleh Komando Teater Timur China. Dirinya menilai hal tersebut dapat berpotensi membahayakan perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan.

Baca Juga: Prihatin Atas Perselisihan dengan Afghanistan-Taliban, Rusia Ajak Pakistan untuk Bicarakan Perdamaian

Baca Juga: Iwan Fals dan Ulil Bersyukur Presiden Teken PP Royalti Hak Cipta Musik

Namun, di sisi lain, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan bahwa Amerika Serikat menaruh keprihatinan tentang risiko konflik yang dihadapi oleh Taiwan.

"Dari pandangan saya terkait keputusan Amerika Serikat yang senantiasa mengamati perkembangan di kawasan Laut Natuna Utara, mereka jelas melihat adanya bahaya ancaman China yang berpotensi untuk melancarkan serangan terhadap Taiwan," kata Joseph Wu, seperti dikutip Seputartangsel.com dari Reuters pada Kamis, 8 April 2021.

Saat Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price ditanya mengenai aktivitas China yang berupaya untuk mengintimidasi wilayah Laut Natuna Utara dan Taiwan, Price mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa Amerika Serikat tetap berkomitmen akan terus membela Taiwan.

Baca Juga: Perbolehkan Belajar Tatap Muka Dengan Syarat, Nadiem : Tidak Harus Tunggu Bulan Juli

"Sebagaimana yang tercermin di dalam Undang-Undang Hubungan Taiwan, Amerika Serikat tetap mempertahankan kapasitas untuk menolak adanya upaya tindakan paksa maupun bentuk paksaan lainnya, yang berpotensi dapat membahayakan keamanan, sistem sosial ataupun ekonomi masyarakat di Taiwan," kata Ned Price dalam pernyataannya.

Komandan Armada Pasifik AS, Laksamana John Aquilino, mengatakan bahwa China kemungkinan besar mempunyai kemampuan untuk menyerang Taiwan, berkisar waktu sekarang maupun tahun 2045.

"Tanggapan saya adalah bahwa ternyata masalah ini lebih dekat dengan kita daripada apa yang dipikirkan kebanyakan orang." lanjut John.

Baca Juga: Penyelundupan Puluhan Ribu Benih Lobster Berhasil Digagalkan Petugas

Meski demikian, Menteri luar negeri Taiwan mengatakan akan terus berjuang sampai akhir jika China berniat untuk kembali menyerang wilayahnya.

"Kami bersedia untuk membela diri tanpa perlu dipertanyakan dan kami siap berperang jika kami perlu berperang. Bahkan jika perlu, kami akan terus mempertahankan wilayah kami sampai akhir nanti," lanjut Joseph wu dalam keterangan konferensi pers.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Sumber: REUTERS


Tags

Terkait

Terkini