Dihapus Donald Trump, Joe Biden Berencana Kembali Memberi Bantuan kepada Pengungsi Palestina

- 8 April 2021, 13:49 WIB
Presiden AS Joe Biden berencana akan kembali memberikan bantuan kepada Otoritas Palestina yang sempat dihentikan pemerintahan Trump.
Presiden AS Joe Biden berencana akan kembali memberikan bantuan kepada Otoritas Palestina yang sempat dihentikan pemerintahan Trump. /Foto: Reuters/Mohammed Salem

SEPUTARTANGSEL.COM – Pemerintah AS di bawah Presiden Joe Biden berencana kembali memberikan bantuan kepada Palestina senilai 235 juta Dolar AS.

Hal tersebut merupakan bagian dari pemulihan bantuan ekonomi dan keamanan yang ditiadakan selama pemerintahan Donald Trump.

Rencana ini juga menandai langkah signifikan Presiden AS dari Partai Demokrat untuk menepati janjinya.

Baca Juga: Tanggapi Perseteruan Rumah Tangga Hotma Sitompul, Jansen Sitindoan: Sudah Tak Sehat, Merembet Kemana-Mana

Baca Juga: KLB Partai Demokrat Ditolak, AHY Mengaku Lega dan Sebut Sempat Kirim Surat ke Moeldoko, Ini Permintaannya

Rencana tersebut akan direalisasikan sekitar 150 juta Dolar AS melalui badan bantuan PBB UNRWA. Sebanyak 75 juta dolar melalui dukungan ekonomi, dan 10 juta untuk pendanaan pembangunan.

Sementara ini, kemungkinan pemerintah masih menahan bantuan langsung kepada Otoritas Palestina. Para pejabat di bawah Biden masih terus berkoordinasi dengan kongres perihal rencana bantuan untuk memastikan tetap sejalan dengan hukum AS.

Pemerintah Biden dalam kampanye sebelumnya berjanji untuk melanjutkan bantuan ratusan juta dolar. Setelah itu, mereka akan kembali membuka hubungan diplomatik Palestina di Washington, dan menetapkan kembali solusi dua negara yang dinegosiasikan dalam kebijakan AS tentang konflik Israel-Palestina.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Beri Hadiah Pernikahan untuk Atta-Aurel, Ternyata Ini Isinya, Bagus Banget!

Baca Juga: Perpanjang SIM Online, Segini Biaya Resminya

Pemerintahan Donald Trump telah memblokir semua bantuan dan memutuskan hubungan dengan Otoritas Palestina pada tahun 2018. Tujuan tindakan disebut sebagai upaya untuk memaksa Palestina untuk berunding dengan Israel.

Sebelum hubungan diputuskan, para pemimpin Palestina sudah lebih dahulu memboikot upaya perdamaian Pemerintah Trump yang mengakui daerah konflik Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan AS ke Tel Aviv.

Keputusan Trump termasuk di antaranya mencabut dana untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA), yang memberikan bantuan dan layanan kepada sekitar 5,7 juta pengungsi Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel, Jalur Gaza, dan seluruh Timur Tengah.

Baca Juga: Waduh, Jumlah Kasus Corona Varian B 177 di Indonesia Meningkat, Begini Kata Jubir Satgas Covid-19

Perserikatan Bangsa-Bangsa menyambut baik rencana Biden untuk kembali memberikan bantuan kemanusiaan.

“Ada sejumlah negara yang telah sangat berkurang dan menghentikan kontribusi ke UNRWA. Kami berharap keputusan Amerika akan mengarahkan orang lain untuk bergabung kembali sebagai donor UNRWA,” ujar juru bicara PBB Stephanie Dujarric kepada wartawan.

Baca Juga: Asik, Mulai 12 April Perpanjang SIM Bisa Pakai Aplikasi SINAR Begini Caranya

Sekitar 700.000 warga Palestina yang terusir dari rumah mereka atau melarikan diri selama perang dengan AS sejak tahun 1948 dibantu oleh UNRWA.

Jumlah pengungsi diperkirakan setiap tahun terus meningkat seiring dengan makin tingginya konflik yang terjadi antara kedua negara.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini