Hadapi China, Jepang Akan Perkuat Negaranya Dengan Pesawat Tempur F-35B

- 7 April 2021, 11:37 WIB
Pesawat  F-35B.
Pesawat F-35B. /Foto: Tangkapan Layar Youtube Lockheed Martin/

SEPUTARTANGSEL.COM – Jepang tampaknya telah matang dalam mengambil keputusan untuk mengerahkan pesawat tempur siluman F-35B yang akan diluncurkan pertama kalinya pada 2024 mendatang.

Keputusan tersebut tentu saja disebabkan oleh adanya ancaman yang memanas oleh China yang hendak memperebutkan pulau Diaoyu dan pulau Sensaku di Laut China Timur.

Jet F-35B pertama akan bertugas di Pangkalan Udara Nyutabaru Angkatan Udara Bela Diri, di selatan Prefektur Miyazaki. Hal ini menjadi upaya Jepang untuk mempertahankan pulau-pulau terpencil negaranya.

Baca Juga: Gagal Bayar Vaksin, Pfizer Ogah Kirim Vaksin ke Israel

Baca Juga: Bencana NTT dan NTB, Kemenkominfo dan Operator Seluler Tengah Memulihkan Layanan

Jet tempur F-35B yang memiliki harga senilai 13 miliar Yen atau US$ 117 juta tersebut rupanya memiliki kendala.

Dikutip dari South China Morning Post pada Selasa, 6 April 2021, Jepang mengaku belum pernah menerbangkan pesawat berkemampuan VTOL alias mendarat secara vertikal di kapal induk.

Menurut Garren Mulloy, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Daito Bunko Jepang, mengatakan bahwa jet tempur F35-B akan beroperasi dengan kapal kelas Izumo.

Baca Juga: Terkait Soal Larangan Mudik Lebaran 2021, Sandiaga Uno Berencana Untuk Lakukan Ini

Baca Juga: Turnamen Indonesia Master Super 100 Resmi Batal, Simak Penjelasan PBSI

Selanjutnya, kelas akan dikembangkan oleh Jepang dalam rangka memberikan kemampuan pertahanan dan proyeksi kekuatan yang lebih baik ke barat daya.

Dalam beberapa tahun terakhir, penjaga pantai Tiongkok telah meningkatkan aktvitasnya di sekitar pulau Diaoyu dan pulau Senkaku.

Tentu hal ini membuat Jepang semakin meningkatkan kewaspadaannya terhadap pulau-pulau itu, yang berada di bawah kendali negara pada 2012.

Baca Juga: Twitter Didenda Karena Gagal Menghapus Konten

Baca Juga: KKP Kembali Meringkus 2 Kapal Pencuri Ikan Asal Vietnam di Laut Natuna Utara

Kementerian Pertahanan telah mengkonfirmasi bahwa kapal induk China Liaoning dan kapal perang pendukungnya telah melintasi kawasan perairan di antara pulau utama Prefektur Okinawa selatan, Pulau Miyako dan juga bagian dari prefektur tersebut.

Untuk pertama kalinya kapal induk terlihat melintasi di daerah tersebut dalam setahun. Meski sebelumnya kapal perang itu tidak pernah menyusuri perairan teritorial Jepang.

Dalam rangka melindungi pulau Diaoyu dan pulau Sensaku, Pemerintah Jepang dan Amerika Serikat (AS) telah melakukan pembicaraan terkait pelaksanaan latihan bersama berskala besar.

Baca Juga: Seakan Berupaya Caplok, Aktivitas Militer China Meningkat di Dekat Taiwan

Baca Juga: Hati-Hati, Masker Medis Palsu Banyak Dijual di Pasaran

Presiden AS Joe Biden telah mengkorfirmasikan bahwa rantai pulau yang disengketakan itu tunduk pada Pasal 5 tentang perjanjian keamanan Jepang dan Amerika Serikat pada 28 Januari 2021.

Adapun pasal 5  tersebut menyebutkan AS akan mempertahankan wilayah di bawah pemerintahan Jepang dari serangan bersenjata.

Namun, AS juga tetap memilih untuk berada di posisi netral mengenai permasalahan kedaulatan. Sebab, Joe Biden menilai bahwa persengketaan tersebut merupakan masalah antara China dan Jepang.***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini