Baca Juga: Gerebek Markas Ormas, Polres Tangerang Amankan Miras dan Alat Hisap Sabu
"Kami tidak mengantisipasi saat ini bahwa akan ada pembicaraan langsung antara Amerika Serikat dan Iran melalui proses ini, meskipun Amerika Serikat tetap terbuka untuk mereka," sambungnya.
Presiden AS, Joe Biden diketahui memang memprioritaskan kesepakatan tersebut sejak menjabat pada Januari 2021 lalu.
Lebih lanjut, Price mengatakan bahwa masalah utama dalam pertemuan di Wina adalah untuk mendiskusikan langkah-langkah yang perlu diambil Iran agar kembali mematuhi persyaratan JCPOA.
Baca Juga: Putra Mahkota Saudi Menyuarakan Dukungan Untuk China Atas Masalah di Xinjiang
Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi Gandeng Polri Bahas Persiapan Larangan Mudik Lebaran 2021
Selain itu, pihaknya juga akan memikirkan keringanan sanski untuk Iran agar kembali mematuhi perjanjian.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif melalui akun Twitter pribadinya menyatakan, tujuan dari tujuan tersebut adalah untuk menyelesaikan langkah-langkah pencabutan sanksi dan nuklir dengan cepat.
Namun, lebih lanjut Javad mengatakan bahwa pertemuan Iran dan AS tidak diperlukan.
"Tidak ada pertemuan Iran-AS. Tidak perlu," tulisnya.***