Amerika Serikat (AS) Akan Bertemu dengan Iran Terkait Kesepakatan Nuklir di Wina, Austria

- 3 April 2021, 10:33 WIB
Ilustrasi bendera Amerika Serikat (kiri) dan Iran (kanan).
Ilustrasi bendera Amerika Serikat (kiri) dan Iran (kanan). /ANADOLU

SEPUTARTANGSEL.COM - Amerika Serikat (AS) telah mengonfimasikan bahwa pihaknya akan berpartisipasi dalam pertemuan Wina yang rencananya akan diselenggarakan pada minggu depan.

Dalam pertemuan itu, AS mengatakan akan terbuka dengan Iran tentang kesepakatan nuklir.

Akan tetapi, AS dan Iran akan duduk di ruangan terpisah dalam pertemuan itu.

Baca Juga: Musni Umar: Utang Sudah Menggunung Masih Mau Pindah Ibu Kota Negara

Baca Juga: Politisi Partai Demokrat Andi Arief Minta Menkopolhukam Mahfud MD Pikirkan Nasib Habib Rizieq dan Syahganda

Kehadiran AS dan Iran di Wina, Austria dianggap sebagai langkah maju untuk membawa semua pihak kembali ke perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Sebelumnya, AS sempat menarik diri pada tahun 2018 saat kepemimpinan Presiden Donald Trump.

"Ini tetap masa-masa awal, dan kami tidak mengantisipasi terobosan langsung karena akan ada diskusi yang sulit ke depan. Tapi kami yakin ini adalah langkah maju yang sehat," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, seperti dikutip Seputartangsel.com dari Al Jazeera pada hari Sabtu, 3 April 2021.

Baca Juga: Resident Evil: Welcome to Racoon City, Tayang Pada 24 November 2021 Mendatang

Baca Juga: Gerebek Markas Ormas, Polres Tangerang Amankan Miras dan Alat Hisap Sabu

"Kami tidak mengantisipasi saat ini bahwa akan ada pembicaraan langsung antara Amerika Serikat dan Iran melalui proses ini, meskipun Amerika Serikat tetap terbuka untuk mereka," sambungnya.

Presiden AS, Joe Biden diketahui memang memprioritaskan kesepakatan tersebut sejak menjabat pada Januari 2021 lalu.

Lebih lanjut, Price mengatakan bahwa masalah utama dalam pertemuan di Wina adalah untuk mendiskusikan langkah-langkah yang perlu diambil Iran agar kembali mematuhi persyaratan JCPOA.

Baca Juga: Putra Mahkota Saudi Menyuarakan Dukungan Untuk China Atas Masalah di Xinjiang

Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi Gandeng Polri Bahas Persiapan Larangan Mudik Lebaran 2021

Selain itu, pihaknya juga akan memikirkan keringanan sanski untuk Iran agar kembali mematuhi perjanjian.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif melalui akun Twitter pribadinya menyatakan, tujuan dari tujuan tersebut adalah untuk menyelesaikan langkah-langkah pencabutan sanksi dan nuklir dengan cepat.

Namun, lebih lanjut Javad mengatakan bahwa pertemuan Iran dan AS tidak diperlukan.

"Tidak ada pertemuan Iran-AS. Tidak perlu," tulisnya.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini