Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Dikutuk Joe Biden dan Pemimpin Eropa, Ada Apa?

- 22 Maret 2021, 14:40 WIB
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. /Foto: Reuters/CARLOS BARRIA dan Instagram.com/@rterdogan/


SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kecewa kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan atas kebijakan yang diambil yakni penarikan Turki dari perjanjian internasional dalam melindungi perempuan dari kekerasan.

Joe Biden juga bersama para pemimpin Eropa untuk bersama-sama mengutuk tindakan Presiden Turki itu.

Seperti diketahui, Recep Tayyip Erdoğan telah mengeluarkan dekrit yang membatalkan ratifikasi konvensi Istanbul, perjanjian yang melindungi perempuan dari kekerasan pada Sabtu, 20 Maret 2021.

Baca Juga: Siap-siap, 28 Situs Ini Akan Umumkan Hasil SNMPTN Sore Ini

Baca Juga: Viral Pria Ngaku Ustadz di Bekasi Yang Bisa Gandakan Uang Ditangkap Polisi

Konvensi perlindungan perempuan sebagai sebuah perjanjian yang ditandatangani 10 tahun lalu itu dan bahkan menyandang nama kota terbesar Istanbul.

Dalam konvensi tersebut mengharuskan pemerintah untuk mengadopsi Undang-Undang untuk memberi perlindungan bagi perempuan yang mendapat kekerasan dan pelecehan serta pemerkosaan dalam pernikahan.

Joe Biden menyebut langkah Turki itu 'sangat mengecewakan' dalam upaya untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.

Baca Juga: Situasi Myanmar Semakin Brutal, Dokter dan Petugas Kesehatan Ikut Terlibat dalam Aksi Protes

Baca Juga: Song Hye Kyo dan Jang Ki Yong Akan Mulai Jalani Syuting 'Now, We Are Breaking Up' Bulan Depan, Ini Lokasinya

“Negara-negara harus bekerja untuk memperkuat dan memperbarui komitmen mereka untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan, tidak menolak perjanjian internasional yang dirancang untuk melindungi perempuan dan meminta pertanggungjawaban pelaku kekerasan,” kata Joe Biden, seperti dikutip dari The Guardian, Senin, 22 Maret 2021.

Keluarnya Turki dari perjanjian tersebut menjadi pukulan berat bagi para pembela hak-hak perempuan.

Usai Erdogan putuskan pihaknya keluar dari perjanjian itu, ratusan wanita berkumpul di demonstrasi di seluruh Turki pada Sabtu.

Baca Juga: Hari Ini, Pengumuman Hasil Seleksi SNMPTN 2021

"Balikkan keputusan Anda, terapkan perjanjian," teriak ribuan orang selama protes di lingkungan Kadıköy di Istanbul.

Para demonstran mengangkat potret perempuan yang dibunuh di Turki, salah satunya bertuliskan: 'Wanita yang akan memenangkan perang ini'.

“Sebagai perempuan, kami sekarang berpikir bahwa penarikan diri adalah serangan langsung terhadap hak-hak perempuan dan serangan langsung terhadap hak-hak perempuan muda modern, khususnya,” kata salah satu demonstran, Ebru Batur (21).

Baca Juga: Akun Facebook dan Twitternya Ditangguhkan, Donald Trump Malah Bikin Platform Medsos Sendiri

“Ini tentu saja membuat kami merasa tidak aman dan seperti hak kami dirampas," ujarnya.

Wali Kota Istanbul Ekrem İmamoğlu, salah satu saingan utama Erdoğan, membuat cuitan di Twitter bahwa keputusan itu 'menginjak-injak perjuangan yang telah dilakukan perempuan selama bertahun-tahun'.

Kekerasan dalam rumah tangga dan femisida tetap menjadi masalah serius di Turki. Tahun lalu, 300 wanita dibunuh dan jumlahnya meningkat, dengan 77 orang tewas tahun ini, menurut kelompok hak asasi We Will Stop Femicide Platform.

Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul: Joe Biden Kutuk Turki Setelah Erdogan Putuskan Keluar dari Perjanjian Lindungi Perempuan

Baca Juga: BWF Black Shuttlecock Trending, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Ajak Solidaritas Buat Tim Badminton Indonesia

Turki juga diguncang oleh video yang tersebar luas di media sosial baru-baru ini yang menunjukkan seorang pria memukuli mantan istrinya di jalan.***(Pikiran Rakyat /Julkifli Sinuhaji)

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x